Ditanya Soal Anggaran Sarpras RSUD ‘Bermasalah’ Erla Mendadak Amnesia ?

Kabar Daerah, Metro134 Dilihat
Ditanya Soal Anggaran Sarpras Bermasalah Erla Mendadak Amnesia ?

Kota Metro (Mtropolis.co.id) : Terkait Anggaran Sarana dan Prasarana RSUD Ahmad Yani yang masih belum jelas, Mantan Direktur RSUD tersebut, Drg. Erla Andrianti mengaku tak ingat lagi tentang anggaran, Rabu (18/09/2019).

“Anggaran tahun lalu sudah kami laksanakan sesuai aturan, masalahnya apa?,” Kilahnya.

Kemudian, Erla juga terkesan irit bicara terkait jumlah anggaran Sarpras di RSUD Ahmad Yani Metro saat dipimpinnya.

“Berapanya saya tidak ingat lagi, karena tahun lalu ya, kalau mekanisme sesuai dengan aturan aja,” singkatnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, Mantan Direktur RSUD Ahmad Yani Kota Metro, Drg. Erla Andrianti, yang saat ini menjabat kepala dinas kesehatan terkesan menghindar, saat akan dikonfirmasi terkait dugaan anggaran sarpras (sarana dan prasarana) RSUD Ahmad Yani Kota Metro yang tak jelas.

Mantan Direktur rumah sakit tersebut terkesan menghindar, setelah beberapa kali ditemui, menurut staf kadis kesehatan mengatakan bahwa Erla tak bisa ditemui, dengan berbagai alasan.

Media metropolis.co.id hingga kini blum dapat bertemu dengan sang kadis,bahkan terakhir staf mengatakan bahwa Erla sedang ada pertemuan JKN KIS di provinsi.

Sempat sebelumnya, staf mantan direktur itu menyatakan akan membuat jadwal pertemuan dengan metropolis.co.id , tetapi kabarnya hingga berita ini dibuat tak ada kesimpulan yang jelas.

Diberitakan sebelumnya, Pihak Humas dan Wadir RSUD Ahmad Yani Kota Metro terkesan “buang badan” ketika hendak dikonfirmasi mengenai Anggaran Sarpras (sarana dan prasarana) rumah sakit tersebut Tahun 2018, Selasa (30/07/2019).

Pihak humas terkesan menghindar ketika hendak dikonfirmasi, terbukti menurut pantauan metropolis.co.id , pintu ruangan Humas RSUD A.Yani yang biasa dilalui untuk awak media konfirmasi, telah ditutup dengan etalase kaca berisikan piala. Tidak tahu, dimana pintu penggantinya untuk keluar dan masuk staf humas rumah sakit maupun pihak luar, baik awak media ataupun tamu lain untuk menemui pihak rumah sakit.

Salah seorang security rumah sakit setempat, mengatakan bahwa pihak humas sedang rapat.

“Lagi rapat, barusan,” ujarnya.

“Habis rapat paling siang, barusan mulai, presentase apa enggak tahu, evaluasi semua kae, semua kepala ruangan,” tambahnya.

Saat ditanyakan terkait pintu yang ditutup kepada security rumah sakit tersebut, ia mengatakan tidak tahu kenapa.

“Enggak tahu aku,” ucapnya.

Saat mencoba konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Pihak Humas menyatakan bahwa Wakil Direktur (Wadir) I , Eko Hendro, belum mengatakan apa-apa kepadanya.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Wakil Direktur (Wadir) I , Eko Hendro, saat menyampaikan pesan singkat WhatsApp, meminta namanya untuk tidak ditulis dalam berita, kemudian menyatakan bahwa rumah sakit sudah memiliki tim humas.

“Rsu sdh ada tim humas, tlg hormati, jangan jatuhin sayalah, saya sdh terima baik-baik kok malah di jatuhin…?” Ungkap eko, seperti yang dikutip dari pesan WhatsApp-nya.

Hingga kini pihak rumah sakit belum ada konfirmasi lanjutan yang didapat, terkait sarpras RSUD A.Yani Metro.

Diberitakan sebelumnya, anggaran sarana dan prasarana (sarpras) pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro pada Tahun 2018 terkesan tak jelas, Selasa (23/07/2019).

Direktur RSUD Ahmad Yani Kota Metro, Trestyawaty, ia mengaku tidak mengetahui akan hal itu, dengan alasan pada Tahun 2018 belum menjabat sebagai direktur. Kemudian menyarankan agar konfirmasi kepada Wakil Direktur I .

Pasalnya saat di konfirmasi melalui wakil direktur I bidang keuangan, Eko Hendro Saputro, mengaku bahwa anggaran untuk sarana dan prasarana tak ada yang berasal dari Pemerintah Kota Metro, hanya mengandalkan bantuan dari Pemerintah pusat berupa DAK.

“Justru kita malah dapat bantuan dari pusat saja, berupa DAK, bervariasi dari tahun ke tahun, untuk tahun 2018 diatas sepuluh miliyar lah, kalau dari sini pemerintah metro malah enggak dapet kita, padahal rumah sakit ini kan punya pemerintah tho, malah enggak dapet,” ucapnya.

Eko juga menerangkan bahwa anggaran untuk sarana dan prasarana RSUD Ahmad Yani Kota Metro hanya berkisar dibawah 5 Miliyar.

“Untuk BLUD enggak besar, kecil, dibawah lima miliyar,” katanya.

“Kalau tahun ini 2019 lima ratus jutaan kalau pemeliharaan, tahun kemaren malah empat ratusan malah,” tambah Eko Hendro.

Sedangkan dari hasil penelusuran metropolis.co.id , anggaran sarana dan prasarana RSUD Ahmad Yani Kota Metro pada Tahun 2018 diduga berkisar puluhan miliyar rupiah.

Richard

Komentar