Kadis Perdagangan Lamteng Diduga Minta Fee Proyek 20 Persen ke Rekanan ?

Kadis Perdagangan Lamteng Diduga Minta Fee Proyek 20 Persen ke Rekanan ?

Lampung Tengah : Program pembangunan 5000 pasar rakyat yang digaungkan Presiden Jokowi diduga dijadikan ajang memperkaya diri oleh oknum Kepala Dinas Perdagangan Lampung Tengah untuk meraup keuntungan pribadi atau golongan melalui “fee” proyek hingga 20 persen lebih dari rekanan.

Pengakuan tersebut diungkapkan salah satu narasumber yang enggan disebutkan namanya pada media, dirinya mengatakan, oknum kadis perdagangan Lamteng. Pada awal bulan Januari tahun 2019 ini, meminta secara langsung sejumlah uang hingga 250 juga rupiah, yang diduga sebagai maskawin untuk mendapatkan salah satu paket proyek yang lokasinya sudah ditentukan.

“Dihubungi oleh Edrin selaku Kuasa Penguna Anggaran (KPA) dinas perdagangan secara langsung, lalu sepakat bertemu di Printing salah satu kawasan Kemiling Kota Bandar Lampung, setelah selang beberapa waktu dari dirinya memberikan uang sebagai maskawin tersebut,” ujar Sumber yang enggan dituliskan namanya.

Masih pengakuan Sumber, dirinya disarankan oleh Edrin untuk berkominkasi dengan seseorang yang bernama Edi, yang diduga asisten dan sekaligus keluarga dekat Edrin.

“Alhasil, komunikasi berlanjut melalui sang orang kepercayaan kadis tersebut, hingga dari nilai setoran proyek tersebut, dirinya mendapatkan paket proyek senilai 1,3 Milyar, yang terletak di Kecamatan Seputih Mataram Lamteng,” bebernya.

Menanggapi kebenaran hal ini sebagai cek dan kroscek, awak media mencoba menghubungi kepala Dinas Perdagangan Lamteng Edrin Indra Putra SE, namun sayangnya tidak dapat memberikan keterangan pasti terkait dugaan yang menyeret namanya, ironinya lagi oknum kadis tersebut malah mengeluarkan kata- kata sedikit menantang.

“Saya tidak takut diberitakan, silahkan saja,” jawab singkat Edrin.

Red/Dirman

Komentar