Lampung Punya Rp.246 Milyar Untuk Penanganan Covid-19

Saburai161 Dilihat
Pemprov Lampung Punya Rp.246 Milyar Untuk Penanganan Covid-19

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyiapkan anggaran Rp246 miliar untuk percepatan penanganan corona virus disease 2019 (Covid-19).

Gubernur Arinal Djunaidi menjelaskan dana tersebut berasal dari APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) Provinsi Lampung sebesar Rp135 miliar dan APBN Rp111 miliar.

“Untuk APBD kita anggaran Rp135 miliar. Sedangkan APBN kita siapkan Rp111 miliar. Jadi totalnya Rp246 miliar ini sangat berkorelasi dengan jumlah penduduk di Lampung,” jelas gubernur saat jumpa pers, Rabu (1-4-2020).

Menurut gubernur, anggaran tersebut akan digunakan untuk percepatan penanganan covid-19 di Lampung. Seperti penyiapan sarana prasarana dalam proses penyembuhan pasien positif corona.

“Lalu, dari sisi keprotokolan kesehatan juga harus jelas. Jangan sampai, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya keprotokolan itu harus jelas,” terangnya.

Selain itu, dia menyebut anggaran itu digunakan untuk pembinaan-pembinaan tenaga medis di Provinsi Lampung dalam menangani pasien positif covid-19.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Lampung dan Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) mengajukan anggaran sebesar Rp25 miliar guna percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Kepala Dinkes Lampung Reihana mengatakan untuk anggaran penanganan Covid-19 sudah diajukan kepada Gubernur Arinal Djunaidi.

“Tadi sudah diajukan, untuk kami (Dinkes) dan RSUAM besarannya lebih kurang Rp25 miliar. Itu juga mungkin dalam bertahap,” jelas Reihana, Rabu (25-3-2020).

Dia menjelaskan anggaran itu nantinya akan digunakan untuk pembelian APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis. Terlebih saat ini di rumah sakit mengalami kekurangan APD, sehingga harus pengadaan mandiri.

“Pak gubernur sudah mengeluarkan SK (surat keputusan) kalau Covid-19 ini sudah menjadi bencana nasional. Jadi pengadaannya kita lakukan sendiri,” terangnya.

Meski demikian, dia mengatakan jika anggaran tersebut sudah tidak diperlukan lagi maka akan dikembalikan ke kas daerah.

Selain untuk pembelian APD, dana itu juga akan digunakan untuk pelatihan bagi tenaga medis di 30 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

Menurut dia, masih banyak tenaga medis yang belum memahami tata cara penanganan pasien covid-19. “Minimal empat petugas medis yang kita beri pelatihan di rumah sakit. Khususnya yang di laboratorium. Karena mereka yang akan mengambil swab-nya,” sebut Reihana.

Red

Komentar