Kepedulian Nanang Ermanto Soal Adat dan Budaya Lampung Diapresiasi

Kepedulian Nanang Ermanto Soal Adat dan Budaya Lampung Diapresiasi

#Enam Marga di Lamsel Dapat Dana Hibah
#Hibah diharapkan Tepat Sasaran
#Pemda Lebih Terbuka dan Makin Peduli adat
#Adat dan Seni Budaya di Lamsel lebih maju
#Kepedulian Nanang Diapresiasi Tokoh Adat

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Masyarakat adat Lampung Selatan merasa bangga atas kepemimpinan Bupati Lampung Selatan H Nanang Ermanto, hal itu terbukti dengan kepedulian Nanang Ermanto dalam mensuport seni dan budaya melalui bantuan berupa Hibah untuk 6 marga di 2021 yang telah disalurkan melalui dinas kebudayaan dan Pariwisata.

Kepedulian ini tentu menjadi nilai tambah untuk masyarakat, karena bagaimanapun juga Lampung selatan bejuluk Khagom Mufakat merupakan bumi adat yang sangat banyak menyimpan potensi seni maupun kebudayaan yang beragam yang hingga kini masih lestari dari warisan para leluhur adat.

Selain luasan wilayah dan keberagamanya, maka beragam pula adat dan kebiasaan masyarakatnya sesuai dengan marga daerahnya. Adat kebiasaan penduduk asli yang saat ini masih sering terlihat adalah pada acara-acara forum adat, pernikahan, penampilan resmi serta acara-acara pemerintahan yang dengan sengaja ditonjolkan oleh pemerintahan derah Lampung selatan.

Salah satu tokoh adat dari marga Bukuk Jadi di Muara putih, Natar Bapak H Muasri Sutan Ngediko Penyimbang Bumi mengatakan, secara resmi pemerintahan daerah Lampung selatan sudah mengakui secara legal formal untuk enam marga.Bahkan menyebut bahwa keenam marga adat ini menjadi akar budaya yang masih tetap hidup di Lampung Selatan.

“Dalam perjalananya juga demikian, baik Bupati maupun tokoh adat 6 marga saling terbuka menerima saran dan masukan baik untuk pemerintahan maupun masyarakat kalangan adat dari enam marga yakni Marga Dantaran, Marga Ratu, Marga Legun, Marga Rajabasa, Marga Katibung, dan Marga Buku Jadi,” kata H Muasri Sutan Ngediko Penyimbang Bumi, Selasa( 08/06/2021).

H Muasri juga bahkan menyebut kalau kita bicara adat, maka Bupati Lampung selatan Bapak Nanang Ermanto juga tak dapat terlepas dari unsur masyarakat adat Lampung, karena baginya Nanang Ermanto merupakan saudara yang diibaratkan ‘sebuah cermin’ bahkan telah diberi gelar adat yakni Pangeran Rajo Tihang.

Ia menyebut sasaran pemerintah telah sesuai dengan acuan tokoh adat dan tokoh masyarakat itu sendiri, dimana semua menginginkan peningkatan pembinaan maka pemerintah membuktikan, bahkan dibawah kepemimpinan Nanang Ermanto pembinaan adat sudah diperluas ke seni budaya, dimana sebelumnya adat tapi kini lebih luas seperti pembinaan seni tari, kulintang, silat dan sebagainya.

“Termasuk kalau bicara seni ya salah satunya sanggar Ruwa Jurai di Muara Putih Natar, pelaku seninya ya paguyuban masyarakat bukuk jadi masyarakat Lampung Pubian dan Lampung Abung dari marga bukuk jadi di Natar, Lampung Selatan ini, buktinya sudah beberapa kali tampil di event besar mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten ke provinsi sudah pernah semua,” urainya.

Sebagai contoh, kata Muasri, masyarakat Lampung abung dan masyarakat Abung Pubian merupakan unsur pertama dan terdepan dalam prosesi menyambut Gubernur Lampung terpilih Arinal Djunaidi saat pertama kali usai di lantik, itu secara utuh penyambutan mulai di bandara Radin Intan hingga kediaman resmi Gubernur di Mahan Agung.

“Dana hibah sesuai harapan kita pada bupati sebelum bupati lampung selatan dilantik, kita sudah ajukan semua teknis dan non teknis dan Alhamdulillah-nya gayung bersambut, pemerintahan daerah Lampung selatan melalui dinas kebudayaan dan pariwisata mengakomodir itu semua,” kata Muasri.

Bahkan secara resmi kini dana itu sudah disalurkan, banyak pihak berharap semoga bantuan dana itu dapat meningkatkan kegiatan adat untuk lebih maju,  tepat guna dan tepat sasaran, laiknya harapan baik dari masyarakat adat ataupun Pemerintahan daerah.

“Kemarin lalu, dana hibah itu kabarnya sudah disalurkan oleh dinas kepada ketua marga dan pengurus marga masing-masing, pun kami sendiri untuk marga bukuk jadi kabarnya sudah diterima, semoga tokoh adat dan masyarakat adat bukuk jadi yang memiliki sekitar kurang lebih 1000 penyimbang adat, dan 17 kampung adat dapat merasakan dan mengetahui kepedulian pemerintah ini, karena kita bukuk jadi ini luas meliputi jembatan perbatasan tegineneng hingga hajimena,” harap Anggota DPRD Lamsel periode 2009-2014  ini.

Diwawancarai terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lampung Selatan ibu Rini melalui kabid Kebudayaan bapak Afna mengatakan, pemerintahan kabupaten Lampung selatan telah menyalurkan bantuan berupa dana hibah untuk 6 marga di lampung selatan dimana keenamnya adalah

1. marga legun ( kesugihan pak azhar)
2. marga ketibung ( pak abas )
3. marga dantaran ( pak ahmad fajirin )
4. marga bukkuk jadi ( kelompok natalia anom )
5. marga keratuan menangsi
6. marga rajabasa ( pak david )

“Sehingga secara keseluruhan untuk besaran nilai nya total Rp.390.000.000 (tiga ratus sembilan puluh juta rupiah ) yang dibagi ke 6 marga. jadi masing-masing marga mendapatkan Rp. 65.000.000 (enam puluh lima juta rupiah), semua sudah dilakukan penyerahan langsung ke rekening masing-masing marga pada tanggal 11 Mei 2021 terkonfirmasi dana tersebut sudah diterima oleh masing-masing marga,” ujar Kadis melansir data yang telah disalurkan.

Meski angka tersebut mungkin bagi sebagian masih dirasa kurang, tapi setidaknya itulah bukti nyata kepedulian dan suport pemerintahan daerah Lampung Selatan di kepemimpinan Bapak nanang Ermanto untuk kelestarian adat dan seni budaya.

“Tentunya kami berharap bahwa bantuan hibah dari pemerintah daerah untuk pengembangan seni dan budaya di marga-marga adat yang ada di Lampung Selatan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mengembangkan dan melestarikan adat, seni dan budaya yang mengangkat kearifan lokal setempat, termasuk untuk generasi muda-nya,” demikian ibu Rini.

Putra

Komentar