PWI Komit Kawal Pers Yang Bebas Ditahun Politik

Nasional370 Dilihat

MEDAN, (Metropolis.co.id) –  Kerja keras pemerintah Presiden Joko Widodo, kalangan dunia usaha, termasuk dunia usaha media massa akan mampu eksis pada 2023, tahun sulit akibat gejolak ekonomi global.

Johnny G Plate di tengah sambutannya mengatakan IMF memprediksi bahwa pada 2023 ini ekonomi Indonesia timbuh 4,8 persen.

Ia menambahkan bahwa diera digital ini, media massa tumbuh sangat besar, dan penggunanya luar biasa, sebanyak 88 persen masyarakat menggunakan media digital. Pemirsa TV sebanyak 57 persen, dan media cetak tersisa 17 persen rabu (8/2)

“Di era digital ini terus terjadi persaingan yang ketat, nah masyarakat industri media massa harus mampu memanfaat peluang sehingga dunia digital yang bersih, aman, nyaman bagi pengguna (user),” katanya.

Jhonny Plate menambahkan di satu sisi media harus berupaya menghindari mal informasi di tengah upaya menjaga kesinambungan eksistensinya.

Sebelumnya, Gubernur Edy Rahmayadi menjelaskan bahwa pers di Sumatera Utara sudah dibuka sebebas-bebasnya.

“Karena sudah bebas, kita sering sakit hati juga, namun kami tetap bersahabat dengan media massa yang konstruktif, memberitakan secara profesional dan beribang sesuai kaidah jurnalistik,” kata Edy Rahmayadi.

Ia menyatakan bahwa negara yang maju karena ada media massa yang bebas dan bertanggungjawab. Gubernur bersyukur Sumut mendapat kesempatan menjadi tuan rumah HPN 2023, karena ada 634 hotel semua penuh, roda ekonomi bergerak.

” Paling tidak satu bulan ini nggak ada demo karena semua kebagian,” ucapnya berseloroh.

Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari mengatakan pihaknya berkomitmen mengawal pers yang bebas demokratis bermartabat.

“2023 adalah tahun yang sulit, secara ekonomi, sehingga 200-an lebih media cetak meninggalkan ceritanya atau tutup, tidak bisa terbit lagi,” kata Atal.

Sementara itu, di tahun 2023 tahun politik, banyak pemilik media yang menjadi pimpinan parpol, sehingga indevendensinya dipertanyakan. Namun PWI akan terus komit mengawal pers yang bebas, demokratis dan bermartabat.

Red

Komentar