Bahlil Lahadalia: Efek UU Ciptaker, Realisasi investasi 2022 Terbesar Sepanjang Sejarah

Kotaku318 Dilihat

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Realisasi investasi sepanjang 2022 tembus Rp 1.207,2 triliun atau naik 34 persen dari capaian 2021 yang hanya Rp901,0 triliun. Angka ini sekaligus mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah.

Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengatakan, besarnya nilai tahun lalu baik investasi asing maupun dalam negeri merupakan efek dari Undang-Undang Cipta Kerja.

“Tidak bisa kita bohongi itu, sebagian orang bilang untungnya, ini dampaknya. Ada efek domino luar biasa baik investasi asing maupun dalam negeri,” kata Bahlil saat menjadi keynote speaker pada Kuliah Umum “Implikasi Cipta Kerja Mendorong Investasi” di Auditoirum Fakultas Hukum Unila, Sabtu (11/2).

Dari total realisasi investasi 2022, penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 552,8 triliun, menyumbang 45,8 persen dari total investasi. Capaian itu meningkat 23,6 persen dari tahun lalu.

Sementara, penanaman modal asing (PMA) sebanyak Rp 654,4 triliun atau 54,2 persen dari total investasi. Nilai PMA itu naik 44,2 persen dari tahun lalu.

Bahlil menuturkan, terjadi peningkatan PMA khususnya di luar Pulau Jawa sejak tahun 2020 hingga 2022. Hal itu merupakan sejarah baru, usai Indonesia merdeka 77 tahun lalu.

“Sejak indonesia merdeka sampai dengan 2020, investasi kita di Pulau Jawa itu lebih besar. Tapi sejak 2020 kuartal ketiga sampai dengan 2022 kuartal ketiga, investasi kita diluar Pulau Jawa, sudah lebih besar,” tutur Bahlil.

Disisi lain, Bahlil berujar, Singapura merupakan negara investor terbesar sejak tahun 2019 hingga 2022. Dia mengaku, China menduduki posisi kedua sebagai investor asing yang masuk ke Indonesia.

Mengutip data Kementerian Investasi, negara terbesar investasi asing yakni dari Singapura dengan nilai 13,3 miliar dolar AS, disusul China 8,2 miliar dolar AS, Hongkong 5,5 miliar dolar AS, Jepang sebesar 3,6 miliar dolar AS dan Malaysia senilai 3,3 miliar dolar AS.

“Tapi 2022 China di dorong oleh Hongkong. Dan tidak pernah dalam sejarah 4 tahun terakhir, Amerika masuk nomor 4 besar. Sekarang sudah masuk 4 besar, serta Eropa sudah masuk 10 besar.Ini juga tak lepas dari dampak UU CIptaker,” ucapnya.

Bahlil menegaskan, tidak benar jika investor asing di Indonesia hanya dikuasai oleh satu negara. Dia juga mengaku tak ada perlakuan khusus bagi negara-negara yang berinvestasi di Indonesia.

“Jadi engak benar kalau negara kita, hanya dikuasai oleh satu negara tertentu dalam sisi investasi. Kita berprinsip, selama negara mengikuti peraturan perundang-undangan di negara kita, kita akan layani, tidak ada perlakuan khusus,” tegasnya.

Bahlil mengklaim, capaian investasi 2022 menjadi tanda kepercayaan dari investor yang harus diakui. Karena harus diyakini bahwa, pertumbuhan ekonomi, pemerataan pertumbuhan kawasan baru, instrumennya adalah investasi. Dan itu bisa terjadi, kalau presidennya adalah mantan pengusaha.

“Jadi suka tidak suka terhadap pemerintah, realisasi investasi itu adalah dampak dari apa yang menjadi kebijakan dan melahirkan kepercayaan bagi para investor,” pungkasnya.

Red

Komentar