Gejala, Penyebab, hingga Penanganan Panic Attack di Malam Hari

Nasional1027 Dilihat

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Beberapa orang pernah mengalami serangan panik ketika sedang tidur di malam hari, atau yang dikenal dengan nocturnal panic attack.

Serangan ini dapat menyebabkan seseorang terbangun dari tidur dengan gejala-gejala seperti detak jantung yang berdebar-debar, banyak keringat, dan kesulitan bernapas.

Semua serangan panik dapat menjadi pengalaman yang menakutkan, tetapi bisa lebih menakutkan lagi jika serangan panik tersebut mengagetkan kita dari tidur.

Terlebih, serangan panik di malam hari juga berpotensi menyebabkan gangguan tidur dan membuat kita merasa lelah sepanjang hari.

Dilansir dari laman Very Well Mind, berikut sejumlah gejala, penyebab, dan cara penanganan yang tepat untuk mengatasi nocturnal panic attack.

Gejala serangan panik di malam hari

Nocturnal panic attack dapat terjadi tanpa pemicu yang jelas dan membangunkan kita dari tidur.

Sensasi somatik seperti berkeringat, jantung berdebar-debar, dan nyeri dada adalah hal yang umum terjadi.

Emosi yang kuat dikombinasikan dengan sensasi fisik yang menyusahkan dapat menimbulkan rasa takut jika serangan tersebut akan menyebabkan hilangnya kendali atas diri sendiri.

Seperti halnya serangan panik di siang hari, serangan panik di malam hari terjadi ketika seseorang mengalami empat atau lebih dari gejala-gejala berikut ini:

• Nyeri dada

• Menggigil atau merasa panas

• Perasaan tercekik

• Merasa pusing atau pingsan

• Takut mati

• Takut kehilangan kendali

• Perasaan dibekap

• Mual atau sakit perut

• Mati rasa atau kesemutan

• Jantung berdebar atau detak jantung cepat

• Sesak napas

• Berkeringat

• Gemetar

Meskipun gejala serangan panik biasanya mencapai puncaknya dalam beberapa menit sebelum berangsur-angsur mereda, efek dari serangan tersebut dapat berdampak lebih lama.

Kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan akibat pengalaman ini sering kali dapat menyebabkan insomnia.

Serangan panik paling sering dikaitkan dengan gangguan panik, tetapi juga diketahui terjadi bersamaan dengan kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi, gangguan stres pascatrauma (PTSD), agorafobia, dan fobia tertentu.

Penyebab serangan panik di malam hari

Para peneliti masih berusaha memahami mengapa beberapa orang mengalami serangan panik di malam hari.

Yang mereka ketahui adalah serangan panik di malam hari sering terjadi pada orang dengan gangguan panik.

Hingga 71 persen orang dengan serangan panik di siang hari melaporkan mengalami serangan panik di malam hari setidaknya satu kali.

Kendati demikian, para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat membuat seseorang lebih mungkin mengalami serangan panik di malam hari:

• Ketidakseimbangan kimiawi dalam otak

• Riwayat keluarga dengan serangan panik

Stres kehidupan yang besar

• Peristiwa traumatis

• Kondisi yang mendasari seperti depresi atau gangguan kecemasan sosial

Sebagian besar nocturnal panic attack terjadi selama tidur yang tidak bermimpi atau non-REM (Rapid Eye Movement).

Ini berarti menandakan serangan panik bukanlah respons terhadap night terror dan juga berbeda dengan mimpi buruk, yang sebagian besar terjadi selama tidur REM.

Perbedaan nocturnal panic attack dan night terror

Night terror adalah jenis gangguan tidur yang menyebabkan episode ketakutan yang intens.

Meskipun memiliki beberapa gejala yang sama, night terror dan nocturnal panic attack merupakan dua hal yang berbeda.

Seperti nocturnal panic attack, night terror dapat melibatkan gejala ketakutan, antara lain napas yang cepat, detak jantung yang cepat, dan keringat yang berlebihan.

Namun, night terror tidak menimbulkan gejala yang khas dari nocturnal panic attack seperti perilaku agresif dan berteriak atau menjerit.

Selain itu, nocturnal panic attack juga dapat menyebabkan seseorang terbangun secara tiba-tiba dan mengingat pengalaman tersebut.

Penanganan yang tepat

Bila kita mengalami serangan panik yang mengganggu tidur atau yang terjadi selama jam-jam terjaga, maka kita perlu mendapatkan bantuan untuk mengatasinya.

Banyak orang memilih untuk memulai proses pemulihan dengan menjadwalkan janji temu dengan dokter.

Selain karena dokter dapat membantu mengesampingkan kondisi medis dan tidur lainnya, mereka juga bisa mendiskusikan pilihan pengobatan yang biasanya melibatkan psikoterapi, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.

• Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti efektif dalam mengobati serangan panik di siang hari maupun malam hari.

Dalam proses CBT, seorang terapis membantu seseorang memahami dan menghadapi gejalanya dalam lingkungan yang aman.

CBT juga memberdayakan orang dengan teknik untuk mengelola kecemasan yang dipicu oleh kepanikan dengan lebih baik dan mengembangkan kebersihan tidur yang lebih baik.

• Obat resep
Sebagai tambahan atau sebagai pengganti terapi, dokter dapat meresepkan satu atau beberapa obat untuk membantu mengobati kecemasan.

Pengobatan dengan inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) atau benzodiazepin telah terbukti sangat efektif dalam mengobati orang yang mengalami serangan panik di malam hari.

Serangan panik sering kali juga diobati dengan obat yang diresepkan. Misalnya, obat-obatan seperti antidepresan dan obat anti-kecemasan dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas serangan panik di malam hari.

Jika serangan panik muncul secara tiba-tiba, kita juga bisa mengatasinya dan kembali tidur dengan sejumlah cara berikut:

• Pelajari cara mengontrol pernapasan

• Berlatihlah untuk berbicara dengan diri sendiri secara positif

• Bicaralah dengan teman atau anggota keluarga

• Kendurkan otot-otot

Tips pencegahan

Meskipun tidak ada cara untuk sepenuhnya menghilangkan kemungkinan mengalami serangan panik di malam hari, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko.

Strategi pencegahan yang dapat membantu meliputi:

• Membatasi asupan kafein, terutama di sore dan malam hari

• Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang

• Berolahraga secara teratur

• Menemukan cara untuk mengelola tingkat stres

• Tidur yang cukup dan mempraktikkan kebersihan tidur yang baik

Di samping itu, mendapatkan perawatan profesional untuk mengatasi kecemasan, termasuk psikoterapi dan obat-obatan, juga dapat membantu mencegah serangan panik di malam hari.

Perawatan dapat mengurangi frekuensi dan keparahan gejala kecemasan, yang sering kali mengurangi kemungkinan terjadinya serangan panik di malam hari.

Kompas

Komentar