Polda Lampung Siagakan Polisi Turis Cakap Bahasa Asing Untuk WSL Pro Krui 2024

Institusi857 Dilihat

Bandar Lampung – Dalam rangka mengakomodasi dan menangani berbagai problem yang dihadapi oleh wisatawan sesuai instruksi Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, Polres Pesisir Barat telah membentuk unit khusus yang dikenal sebagai Polisi Turis.

Unit ini dirancang untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada turis, khususnya selama kegiatan besar seperti WSL Krui Pro 2024, sebuah ajang selancar internasional yang menarik banyak peserta dan penonton dari berbagai negara.

Panit 1 Polisi Turis, Ipda Agustiar mengatakan selama WSL Krui Pro 2024, Polisi Turis akan bertanggung jawab atas pengawasan dan pengamanan turis yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, baik itu latihan maupun kompetisi.

“Kegiatan ini diadakan di berbagai titik sepanjang pesisir barat, yang dikenal dengan ombaknya yang menantang dan memikat para peselancar profesional,” kata dia saat diwawancarai pada Minggu (19/5/2024).

Lebih lanjut, salah satu tantangan utama yang sering dihadapi oleh wisatawan asing adalah kendala bahasa.

Untuk itu, Polisi Turis dilengkapi dengan personel yang terlatih dalam komunikasi bahasa asing.

Sebagai bagian dari persiapan, anggota unit ini telah menjalani pelatihan bahasa Inggris intensif yang dipandu oleh penutur asli dari Australia.

“Ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap turis dapat menerima bantuan dan informasi dengan cepat dan akurat, tanpa hambatan bahasa yang berarti,” jelasnya.

Kemudian, dijelaskan Ipda Agustiar, Unit Polisi Turis terdiri dari 12 personel dan dua perwira, yang akan ditempatkan di berbagai lokasi strategis di sekitar area perlombaan.

“Penempatan ini dirancang untuk memastikan bahwa kehadiran mereka cukup tersebar, sehingga setiap titik keramaian turis dapat dijangkau dengan mudah,” katanya.

Selain itu, untuk menciptakan kesan yang ramah dan profesional, seragam Police Turis dirancang dengan desain yang berbeda dari seragam polisi biasa.

Desain ini tidak hanya bertujuan untuk membedakan mereka, tetapi juga untuk menonjolkan sikap sambutan hangat yang ingin diberikan kepada para turis asing.

“Dengan seragam yang mudah dikenali, turis akan merasa lebih nyaman dan aman untuk mendekati dan meminta bantuan kapan pun diperlukan,” pungkasnya.

Red

Komentar