Bandar Lampung, Metropolis – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., secara resmi melepas mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler tahun 2025 pada Rabu (2/7/2025). Acara pelepasan berlangsung di Ruang Rektor lantai 8 Gedung Academic & Research Center UIN RIL.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah perwakilan mahasiswa dari empat skema KKN Non Reguler yang tergabung dalam program “KKN Terintegrasi UIN RIL 2025”. Secara keseluruhan, terdapat 101 mahasiswa yang mengikuti KKN Non Reguler tahun ini.
Program ini mengusung tema Akselerasi Empat Pilar SDGs (Sosial, Ekonomi, Lingkungan, serta Hukum dan Tata Kelola) untuk Kesiapan Masyarakat Bandar Lampung Menuju Indonesia Emas, dan diinisiasi oleh Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN RIL.
Empat skema KKN Non Reguler yang dilepas meliputi KKN Tematik Perlindungan Anak, KKN Tematik Pondok Pesantren, KKN Nusantara, dan KKN Internasional-Itera.
KKN Tematik Perlindungan Anak merupakan hasil kerja sama UIN RIL dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Lampung. Program ini menyediakan kuota sebanyak 77 mahasiswa dan diperuntukkan bagi tiga program studi, yaitu Psikologi Islam, Bimbingan dan Konseling Islam, serta Hukum Keluarga Islam.
Selanjutnya, KKN Tematik Pondok Pesantren merupakan kolaborasi antara UIN RIL dan Pondok Pesantren Gontor VII Lampung Selatan. Program ini diikuti oleh 20 mahasiswa dari dua program studi Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama-agama (FUSA), yakni Tasawuf dan Psikoterapi serta Studi Agama-agama.
KKN Nusantara adalah bagian dari kolaborasi antar-PTKIN se-Indonesia yang diselenggarakan di Yogyakarta. UIN RIL mengirimkan tiga mahasiswa yang telah lolos seleksi untuk berpartisipasi dalam program ini bersama peserta dari berbagai kampus keagamaan Islam lainnya.
Sementara itu, KKN Internasional-Itera merupakan hasil kerja sama antara UIN RIL dan Institut Teknologi Sumatera (Itera). Dalam skema ini, UIN RIL mengutus satu mahasiswa asing asal Thailand untuk mengikuti kegiatan KKN Internasional yang digelar oleh Itera.
Adapun empat skema KKN Reguler lainnya yakni KKN Lingkar Kota, KKN Tematik Lingkar Kampus, KKN Tematik Mengajar, dan KKN Tematik Dakwah Humanis yang akan dilepas secara resmi oleh Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, dalam waktu dekat.
Dalam arahannya, Rektor Prof. Wan Jamaluddin menekankan pentingnya menjadikan kampus sebagai institusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Rektor menegaskan, keberadaan kampus harus bisa dirasakan tidak hanya di lingkungan internal, tetapi juga secara nyata di sekitar kampus, pada level lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Namun, hal tersebut harus dirancang secara realistis dan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. “Jangan mengukur baju dengan badan orang lain,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan bahwa saat ini Kementerian Agama tengah menyusun Trilogi Kerukunan Jilid II, yang berfokus pada tiga aspek utama: hubungan yang harmonis antarmanusia, hubungan manusia dengan alam semesta, dan hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Nilai-nilai ini, menurutnya, telah terkandung dalam Al Qur’an dan hadist.
Ia berharap para mahasiswa benar-benar menjalani proses pengabdian ini dengan kesungguhan dan kepekaan terhadap masyarakat. Setelah selama ini bergelut dalam teori perkuliahan, paper, diskusi, dan seminar, inilah saatnya mereka hadir langsung di tengah masyarakat.
Rektor juga berpesan agar para mahasiswa selalu siap untuk mengabdi dimanapun. Menurutnya, keputusan mengenai lokus KKN sudah dibahas dengan banyak pertimbangan dan menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Ia meminta mahasiswa dapat menjaga nama baik almamater dan melakukan yang terbaik selama menjalani pengabdian di lapangan.
Hms UIN-RIL
Komentar