Prodi SPI UIN RIL dan Museum Lampung Teken PKS Disertai Kajian Kain Sebagi dan Penyerahan Peninggalan KH. Ahmad Hanafiah

UIN36 Dilihat

Bandarlampung (Metropolis.co.id) – Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab UIN Raden Intan Lampung (RIL) jalin kerja sama dengan Museum Negeri Provinsi Lampung. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berlangsung di ruang bioskop Museum Negeri Lampung pada Selasa (26/08/2025).

PKS ditandatangani oleh Ketua Prodi SPI UIN Raden Intan Lampung, Dr. Abd Rahman Hamid, bersama Kepala UPTD Museum Negeri Lampung, Satria Utami Dewi, S.E., M.M. Prosesi tersebut disaksikan langsung oleh jajaran museum serta peserta seminar kajian koleksi kain sebagi dari berbagai perguruan tinggi di Lampung. 

Hadir di antaranya Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Lampung, Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Bandarlampung, Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Muhammadiyah Metro, serta Prodi SPI UIN Raden Intan Lampung.

Pihak museum menyambut baik kerja sama ini dan menegaskan dukungan terhadap pelaksanaannya. Adapun ruang lingkup kolaborasi ini mencakup penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi artikel bersama, peningkatan pengalaman lapangan bagi mahasiswa, riset kolaboratif, keterlibatan narasumber, hingga program praktisi mengajar. 

Harapannya, kemitraan ini dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat sesuai tridarma perguruan tinggi.

Sebagai langkah awal implementasi, PKS ini juga diisi dengan seminar bertema “Peran Jalur Perdagangan terhadap Perkembangan Kain Sebagi di Nusantara”. 

Dr. Abd Rahman Hamid, selaku salah satu narasumber memaparkan bahwa kain Sebagi sudah dikenal di Lampung sejak abad ke-17.

Ketua Prodi SPI ini menjelaskan, Kain Sebagi dibawa oleh pedagang India dengan motif bunga seperti Chitz dan Patola, beriringan dengan masa kejayaan perdagangan lada.

Kain Sebagi memiliki fungsi penting dalam masyarakat, antara lain digunakan pada upacara perkawinan, peringatan hari besar, hingga sebagai kain penutup jenazah.

Kegiatan ini menjadi ruang akademik untuk memperkuat pemahaman tentang peran Kain Sebagi dalam tradisi masyarakat Lampung serta jejaknya dalam sejarah perdagangan Nusantara.

Selain seminar, acara juga dirangkaikan dengan penyerahan benda peninggalan KH. Ahmad Hanafiah, ulama kharismatik sekaligus pejuang kemerdekaan asal Sukadana, Lampung Timur.

Barang bersejarah tersebut diserahkan oleh ahli warisnya, Bapak Putra, kepada Pamong Budaya Ahli Madya Museum Negeri Lampung, I Made Giri Gunadi, S.S., M.Si.

KH. Ahmad Hanafiah dikenal luas sebagai tokoh yang berjasa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Penyerahan ini diharapkan dapat memperkaya koleksi museum serta menjadi upaya pelestarian sejarah perjuangan daerah, sekaligus penghormatan atas pengabdian beliau bagi bangsa dan negara.

Inisiasi dan proses pengusulan KH. Ahmad Hanafiah sebagai Pahlawan Nasional tersebut datang dari Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D. 

Humas UIN-RIL

Komentar