Jambi : Personel Polri dan TNI masih berjaga-jaga di lokasi bentrok dua desa di Kecamatan Danau Kerinci, Jambi. Puing kendaraan dan rumah-rumah rusak sudah diberi garis polisi.
“Semua sudah tenang, situasi warga sudah dapat terkendali. Tidak ada lagi permasalahan, apalagi satu orang pelaku yang melukai korban juga telah kita amankan untuk dapat ditindaklanjuti,” ujar Kapolres Kerinci AKBP Dwi Mulyanto kepada detikcom, Selasa (31/7/2018)
Dilansir dari Detik.com, rencananya akan dilakukan pertemuan bersama pihak terkait. Polisi tetap melanjutkan penyelidikan.
Pasca bentrokan, sejumlah warga masih mengungsi di masjid. Mereka masih trauma dengan bentrokan yang terjadi.
“Warga mengungsi lantaran trauma, usai lihat kejadian bentrok itu, terus lihat rumah-rumah yang terbakar. Mengungsi itu juga untuk menenangkan situasi saja,” ujar Kepala Desa Pendung Talang Genting, Usman, saat dihubungi detikcom
“Saat ini anggota polisi dan TNI juga masih berjaga-jaga di lokasi. Nanti akan ada pertemuan antar kedua pihak, yang jelas kondisi sudah aman terkendali. Sudah dulu ya saya mau ikut rapat dulu dengan Kapolda” sambungnya.
Bentrokan bermula dari keributan antara pelajar sekolah yang mengakibatkan satu orang pelajar bernama M Nazril mengalami luka di bagian kepala. Warga dari Desa Sleman tersulut emosinya karena adanya korban tersebut.
Bentrokan mengakibatkan 22 rumah rusak, 12 kendaraan bermotor dan 1 unit mobil dibakar.
“Kita berharap agar masalah ini dapat terselesaikan secepatnya, sangat kita sayangkan kenapa keributan antar pelajar bisa menjadi keributan antar desa begitu padahal kita adalah saudara. Intinya kita harus segera berbaikan satu sama lainnya,” ujar tokoh pemuda Kerinci, Saiful Roswandi saat dihubungi terpisah.
Komentar