Blitar, (Metropolis.co.id) – Tiga desa di Kabupaten Blitar menggelar tes seleksi perangkat desa tahun 2020, Selasa (04/08/2020). Ketiga desa itu yakni desa Sumberingin kecamatan Sanankulon, desa Tuliskriyo kecamatan Sanankulon dan desa Ngaglik Kecamatan Srengat.
Tes seleksi yang diikuti kurang lebih 90 peserta dari tiga desa itu dipusatkan di gedung Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar serta menghadirkan tim penguji dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.
Ketua panitia tes seleksi perangkat desa tahun 2020 dari UNU Blitar, H. Subhan Ansori, M.Pd mengatakan, rekrutmen perangkat desa ini diselenggarakan dari tiga desa, yakni desa Sumberingin, desa Tuliskriyo dan desa Ngaglik.
“Dalam ujian ini, dari UNU Blitar memberikan 3 mata ujian, yakni ujian tulis, ujian IT dan interview. Kegiatannya dimulai sejak tadi pagi pukul 07.30 dimulai dengan apel diisi sambutan-sambutan antara lain dari Camat Sanankulon dan Rektor II UNU Blitar,” jelas Subhan disela-sela kegiatan.
Lebih lanjut, disebutkannya, total peserta yang mengikuti tes seleksi perangkat desa kurang lebih berjumlah 90 peserta, dari Sumberingin berjumlah 36 peserta, desa Tuliskriyo 42 peserta yang tidak hadir 6 peserta dan dari desa Ngaglik 9 peserta.
“Jadi, nanti sekaligus nilai ujian tulis, IT dan interview dari masing-masing peserta akan dibacakan oleh panitia,” imbuhnya.
Secara terpisah, Kepala Desa Tuliskriyo Mashuriono mengatakan, sesuai dengan perkembangan desa, karena desa kita adalah termasuk kategori desa swasembada , maka pihak Pemdes Tuliskriyo membutuhkan tiga kepala seksi (Kasi), dan tiga kepala urusan, (Kaur) dan beberapa kepala dusun (Kasun) dan sekdes.
“Jadi, Pemdes Tuliskriyo total praktis membutuhkan 9 perangkat yang terdiri dari Kasi, Kaur dan Kasun,serta sekdes” tandasnya.
Dijelaskannya, dari hasil tes ini nanti langsung dijadikan dasar untuk mengisi perangkat yang dibutuhkan, serta berdasarkan hasil nilai peserta yang lolos seleksi mulai dari nilai yang terbaik dan nilai yang bawah.
Terakhir, Mashuriono berharap, karena perangkat adalah sebagai bentuk pengabdian, maka bekerjalah untuk melayani masyarakat dengan hati. Kalau kita bekerja dengan hati, akan diterima warga masyarakat dengan hati.
“Yang jelas, transparansi dan akuntabilitas, itu adalah moto kami untuk membangun desa Tuliskriyo yang lebih baik, lebih maju dan tentunya lebih barokah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberingin Jaka Waluya juga dihubungi terpisah mengatakan, Pemdes Sumberingin juga membutuhkan perangkat yg terdiri dari kaur kasi dan kasun.
“Melalui seleksi perangkat ini, pihaknya berharap kepada para peserta yang lolos seleksi untuk mempunyai niat pengabdian kepada masyarakat untuk membangun desa Sumberingin yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Eko
Komentar