Mahasiswa Lampung ‘Berlumur Darah’ Tolak UU Omnibuslaw

Institusi, Nasional376 Dilihat
Mahasiswa Lampung ‘Berlumur Darah’ Tolak UU Omnibuslaw (Foto : Istimewa)

– Aksi Tak terkendali Hingga Chaos

– Wahrul Fauzi Silalahi Ditawan Beberapa Saat

– Mahasiswa Gagal Bertemu Ketua DPRD Lampung

– Massa Mengamuk Bentrokan Terjadi

– Banyak Mahasiswa Terluka

– Diduga Ada Pemicu Provokasi

– Kaca Bagian Depan Kantor DPRD Rusak Dilempari Batu

– Aparat Pukul Mundur Massa Hingga Sore Hari

– Kantor DPRD dan Pemprov Dikawal Ketat

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – UU Omnibuslaw akhirnya pecah dan memantik paradigma baru ditengah masyarakat, pasca di syahkan, UU tersebut menuai gejolak ditiap daerah tak terkecuali di Lampung, Rabu (07/10/2020).

Sebagai aksi pemula ribuan mahasiswa yang tergabung di Aliansi Lampung Memanggil dari gabungan universitas turun kejalan, mereka mengepresikan rasa tak percaya kepada pemerintah, atas disyahkanya UU yang mereka nilai menciderai masyarakat.

Semula aksi berjalan damai, hingga perlahan ribuan massa berhasil masuk dan menduduki bagian depan kantor DPRD Lampung, sesekali mereka mengeluarkan orasi atas tuntutan utamanya yakni meminta DPRD Lampung teken pernyataan menolak UU omnibus law.

“Kami meminta anggota dewan tolak UU omnibuslaw,” ujar orator semangat.

Beranjak siang hari ribuan Mahasiswa, pelajar mulai memanas, namun akhirnya beberapa perwakilan Mahasiswa, pelajar dan organisasi pemuda disambut Ketua Komisi I DPRD Yozi Rizal beserta beberapa anggota dewan lainya.

Setelah diterimanya beberapa perwakilan mahasiswa tersebut ternyata Deadlock alias tak ada kesepekatan yang didapat, hingga akhirnya beberapa anggota dewan perwakilan rakyat mendapat kecaman dari ribuan mahasiswa lantaran tidak menghadirkan ketua DPRD Lampung.

Tak lama berselang, aksi mahasiswa kian memanas, beberapa kali lontaran permintaan mahasiswa tak dihiraukan agar ketua DPRD Lampung turun dan bergabung bersama massa tak terpenuhi.

“Turun Dewan yang terhormat, kami menanti, yakin kami damai kalau perlu dikawal sama polisi sini bergabung bersama kami,” ujar orator yang berada disebuah mobil sumber suara.

Wahrul Fauzi Silalahi Ditawan Beberapa saat

Sebelum meminta ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay turun sebenarnya mahasiswa telah berhasil menawan seorang anggota DPRD Fraksi Nasdem yakni Wahrul Fauzi Silalahi, mereka menahan WFS ditengah ribuan mahasiswa yang tengah berorator, taerlihat tak banyak gerak yang dapat dilakukanya, hanya sesekali bersimpul tangan dan menatap ribuan lautan mahasiswa.

Ketua DPRD Gagal Temui Mahasiswa Sehingga Emosi Massa Memuncak

Ketua DPRD dan beberapa Anggota lainya tak bersedia turun kebawah menyambut ribuan massa, akhirnya kekesalan massa memuncak.

“Kami kembali hitung mundur, ayo sini turun kami meminta yang turun ketua DPRD langsung bukan komisi atau fraksi,” seru mahasiswa.

Tak lama kemudian botol dan beberapa batu seketika menghujam barikade polisi ditangga kantor DPRD Lampung.

Massa Mengamuk Bentrokan Terjadi

Setelah beberapa kali penggilan mahasiswa tak dihiraukan akhirnya momen menjadi pecah, terlihat beberapa menit lemparan batu tak terhenti dari bawah, entah darimana bebatuan itu didapat para provokasi, tetapi insiden itu langsung dihentikan petugas.

Melihat aksi tak terbendung, akhirnya beberapa lapis pasukan polisi bergerak, dua water canon dikerahkan, gas air mata ditembakkan, hingga pasukan raimas dan brimob juga turun menghalau massa.

Dilokasi terlihat para mahasiswa kocar-kacir berpisah dari kerumunan semula, beberapa diantara mereka juga terlihat diamankan polisi.

Mahasiswa Terluka

Dari aksi itu beberapa mahasiswa terlihat terluka, baik saat konflik dengan petugas kepolisian maupun yang terjatuh akibat desakan ribuan massa, belum ada rilis resmi berapa total yang mengalami luka, namun terpantau beberapa diantaranya bercucuran darah dan segera di evakuasi ke rumah sakit terdekat.

Diduga Ada Pemicu Provokasi

Dalam aksi juga terpantau ada beberapa oknum yang memantik kemarahan aparat, dalam aksinya mereka terlihat berlebihan, melempar dan memprovokasi ribuan massa untuk melawan aparat dan merusak kantor DPRD.

“Tadi sebelah sini ada seperti dari (diduga) pelajar, itu beberapa kali melempar kearah sana, kita lihat, sepertinya dari sanalah awal provokasi terjadi,” aku seorang Pol-PP setempat.

Kaca Bagian Depan Kantor DPRD Rusak Dilempari Batu

Akibat caos, batu tiada henti menghujani aparat sehingga menjebol barikade didepan Gedung DPRD Lampung. Mereka akhirnya berhasil sejenak memcahkan kaca akibat lemparan, namun dengan sigap polisi turun hingga massa tunggang-langgang.

Akibat insiden ini, hingga malam hari, kantor DPRD dan Pemprov Lampung tanpak dikawal ketat ratusan Pol-PP dan Apareat kepolisian beserta TNI.

Putra

Komentar