Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Universitas Lampung (Unila) mulai tahun 2023 akan memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi sebanyak dua kali dalam setahun.
Hal ini disampaikan Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., dalam amanatnya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di lapangan bola kampus setempat, Selasa, 2 Mei 2023.
Pemberian penghargaan kepada mahasiswa berprestasi bidang akademik dan non-akademik adalah wujud dukungan kampus kepada mahasiswa untuk meningkatkan potensi dirinya.
“Hal ini sebagai salah satu bentuk nyata komitmen Unila mendukung mahasiswanya agar terus berprestasi dan mendukung pencapaian IKU 1 dan IKU 2,” ujar Prof. Lusmeilia di hadapan peserta upacara yang hadir di lapangan bola kampus setempat.
Pemberian penghargaan tahap satu diberikan dalam seremonial tersebut. 121 mahasiswa berprestasi tahun 2023 meliputi 109 mahasiswa berprestasi nasional dan 12 prestasi internasional menerima penghargaan di depan para peserta upacara.
Peringatan Hardiknas tahun 2023 semakin meriah dengan penyerahan SK Guru Besar Universitas Lampung kepada 12 dosen dari Rektor.
Adapun dosen penerima SK antara lain Prof. Dr. Chansyanah Diawati, M.Si (FMIPA), Prof. Dr. Een Yayah Haenilah, M.Pd (FKIP), Prof. Dr. Risma Margaretha S, M.Hum (FKIP), Prof. Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc (FP), Prof. Dr. Dra. Sowiyah, M.Pd (FKIP), dan Prof. Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.M (FEB).
Selanjutnya Prof. Dr. Noverman Duadji, M.Si (FISIP), Prof. Dr. Hendri Busman, M.Si (FMIPA), Prof. Dr. Asmiati, S.Si., M.Si (FMIPA), Prof. Dr. Eddy Rifai, S.H., M.H (FH), Prof. Dr. Nunung Rodliyah, M.A (FH), serta Prof. Dr. Ir. Rusdi Evizal, M.S (FP).
Upacara peringatan Hardiknas merupakan momen peringatan atas perjuangan pembangunan pendidikan di Indonesia. Dengan semangat yang dipupuk Tokoh Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara, pendidikan menjadi aspek penting dalam memajukan bangsa Indonesia yang lebih baik.
Saat ini, 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa Indonesia semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik, agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak Indonesia sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.
Para kepala sekolah dan kepala daerah sekarang dapat menggunakan data asesmen nasional di platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan. Sementara para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar.
“Pada jenjang perguruan tinggi, mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka,” ujar Prof. Lusmeilia saat membacakan pidato Mendikbudristek RI Nadiem Anwar Makarim.
Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama semua pihak.
Hari pendidikan nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.
Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar.
Perjalanan dilanjutkan, perjuangan mesti diteruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita.
Humas Unila
Komentar