Kementerian PU Siapkan Ratusan Miliar untuk Kerusakan di Aie Dingin, Gubernur Mahyeldi Imbau Pembebasan Lahan Disegerakan

Sumatera Barat207 Dilihat

SOLOK-Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Dody Hanggodo, meninjau langsung kerusakan jalan lintas dan jembatan sementara penghubung Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan di kawasan Aie Dingin, Sabtu (03/05/2025). Dalam kesempatan itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengajak seluruh pihak mendukung proses pembebasan lahan, agar proyek perbaikan dari Kementerian PU dapat segera dilakukan.

Selain Gubernur Mahyeldi, dalam kunjungan tersebut Menteri PU turut didampingi Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimy,; Anggota DPR RI Andre Rosiade dan Zigo Rolanda, Bupati Solok Jon Firman Pandu, serta para pejabat terkait dari pusat hingga tingkat nagari. Menteri PU menegaskan, bahwa pemerintah pusat sangat serius dalam menangani jalur vital penghubung Sumbar dan Jambi tersebut.

“Kami sudah siapkan anggaran Rp296,5 miliar untuk penanganan kawasan ini. Tapi tentu harus ada percepatan, termasuk dalam pembebasan lahan. Kami juga pertimbangkan membuka trase (jalur baru) agar lebih aman dan tidak mematikan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama yang menggantungkan hidup di sektor tambang,” ujar Menteri Dody.

Ruas jalan Lubuk Selasih–Surian sendiri memiliki ruas sepanjang 62,54 kilometer dan termasuk ke dalam status jalan nasional berdasarkan SK Jalan Nasional Sumbar 2015. Namun, jalur ini dalam kondisi memprihatinkan, terutama di kawasan Aie Dingin yang berada di KM 69+000 hingga KM 87+000.

Kerusakan yang tercatat antara lain, jalan rusak sepanjang 18 km, Badan jalan putus di KM 76+900, 21 titik longsor (20 di lereng bawah, 1 di lereng atas), serta pengoperasian jembatan sementara Aie Dingin sepanjang 45,8 meter. Rencananya, pembangunan jembatan permanen dan penanganan longsor akan dimulai Mei 2025, bersamaan dengan pengerjaan tiga titik rawan longsor sepanjang 97,85 meter.

Menanggapi arahan Menteri PU, Gubernur Mahyeldi menyampaikan ultimatum agar pembebasan lahan bisa diselesaikan dalam waktu 15 hari. Ia pun meminta dukungan penuh dari tokoh masyarakat, ninik mamak, camat, hingga wali nagari, agar semua proses yang diperlukan bisa berjalan denganncepat dan tepat.

“Menteri tadi memberi waktu 4 bulan, tapi saya tantang masyarakat agar bisa lebih cepat. Kalau lahan clear dalam 15 hari, kita bisa langsung tancap gas ke tahap selanjutnya,” ujar Mahyeldi penuh semangat.

Senada dengan itu, Anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade, menambahkan bahwa trase baru akan dibuka di sisi jembatan sementara saat ini. Setelah jalur baru siap, anggaran yang sudah disiapkan bisa langsung dieksekusi untuk pembangunan jalan permanen.

“Kami di DPR akan kawal agar proyek ini tidak molor. Dukungan masyarakat sangat penting agar semua proses pembebasan lahan bisa tuntas. Harapan kita, akhir tahun ini pengerjaan sudah dimulai,” tegas Andre.

Sementara itu, Bupati Solok Jon Firman Pandu menilai, proyek ini sebagai bukti nyata komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membangun daerah. Ia juga menekankan pentingnya sabar dan budaya gotong royong di tengah masyarakat.

“Masyarakat Solok perlu bersabar. Pemerintah tidak tinggal diam. Jembatan akan mulai dibangun Mei ini, dan kami harap kontribusi ekonomi dari tambang di wilayah ini tetap berjalan sambil kita benahi infrastrukturnya,” ujar Jon Pandu. (adpsb/zl)

Komentar