Gubernur Buka Rakor Perekonomian Sumbar 2025

Sumatera Barat209 Dilihat

Padang,– Pemerintah Provinsi Sumatera Barat resmi membuka Rapat Koordinasi Perekonomian Sumatera Barat Tahun 2025 di Auditorium Gubernuran, Kota Padang, Senin (20/10/2025). Rakor yang mengusung tema “Tantangan dan Peluang Investasi Kab/Kota Dalam Mencapai Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat Tahun 2025–2029” ini dihadiri seluruh Bupati dan Walikota se-Sumbar, serta pimpinan instansi vertikal, BUMN/BUMD, dan akademisi.

Dalam arahan pembukaannya, Gubernur Sumatera Barat menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus inklusif dan menjadi cerminan dari peningkatan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Untuk mewujudkannya, Gubernur menyoroti pentingnya sinergi seluruh kabupaten dan kota.

“Pertumbuhan provinsi adalah buah dari kerja keras seluruh kabupaten/kota. Karena itu, kita harus bersinergi dan menyelaraskan langkah pembangunan,” tegas Gubernur.

Dengan mengacu pada Perda RPJMD Nomor 4 Tahun 2025, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 7,3% pada tahun 2029, dengan PDRB per kapita mencapai Rp94,85 juta. Pencapaian target ambisius ini membutuhkan dukungan investasi senilai Rp80 hingga Rp120 triliun pada periode 2026–2029.

Namun, Gubernur mengingatkan bahwa efisiensi investasi masih menjadi tantangan, dengan rata-rata nilai Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Sumbar pada angka 6,7 dalam tiga tahun terakhir. Menyikapi hal ini, ia menegaskan lima strategi utama:

  1. Meningkatkan kualitas investasi yang produktif dan berdampak nyata.
  2. Mereformasi regulasi dan perizinan untuk kemudahan berinvestasi.
  3. Mendigitalisasi sektor ekonomi untuk memperkuat UMKM.
  4. Merevitalisasi infrastruktur eksisting seperti pelabuhan dan bandara.
  5. Meningkatkan SDM dan kewirausahaan.

Lebih lanjut, Gubernur menguraikan tujuh strategi pembangunan ekonomi Sumbar untuk lima tahun ke depan, yang mencakup peningkatan kualitas SDM, penguatan ekonomi nagari, pengembangan ekonomi hijau dan biru, serta pemanfaatan energi terbarukan. Seluruh strategi ini, ditegaskannya, harus berlandaskan nilai “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”.

Kuartini Deti Putri, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumbar, selaku narasumber, menyampaikan bahwa rakoor ini bertujuan memetakan potensi investasi di kabupaten/kota, merumuskan rencana aksi daerah, dan menciptakan sinkronisasi kebijakan untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Rakor ini akan berlangsung selama empat hari, hingga 23 Oktober 2025.

Acara ini juga menampilkan pemaparan dari narasumber kunci, termasuk perwakilan Kementerian Investasi/BKPM RI, Bank Indonesia, dan akademisi, untuk bersama-sama membahas peta jalan percepatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat menuju Indonesia Emas 2045.(adpsb)

Komentar