Dua Dosen UIN Raden Intan Lampung Terpilih Ikuti Pelatihan Internasional

Kabar Kampus73 Dilihat

Bandar Lampung, Metropolis – Dua dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung terpilih mengikuti Pelatihan Peningkatan Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Guru Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang diselenggarakan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, bekerja sama dengan Southeast Asian Ministers of Education Organization – Regional Centre for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language (SEAMEO QITEP) in Language (SEAQIL).

Pelatihan ini merupakan langkah untuk memperkuat posisi bahasa Indonesia di tingkat global.

Peserta dari UIN RIL adalah Istiqomah Nur Rahmawati, M.Pd. dari International Office dan Irawansyah, M.Pd. dari Pusat Pengembangan Bahasa. Keduanya merupakan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan lolos melalui proses seleksi yang ketat.

Keikutsertaan keduanya sekaligus mewakili UIN RIL dan memperluas jejaring akademik dalam diplomasi bahasa Indonesia.

Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi profesional pengajar dan calon pengajar BIPA di Asia Tenggara dan berbagai negara lain.

Penguasaan bahasa Indonesia diukur menggunakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), sekaligus menjadi bagian dari sosialisasi dan perluasan pemanfaatan UKBI sebagai standar kemahiran bahasa Indonesia bagi masyarakat internasional.

Pelatihan yang berlangsung di Jakarta pada 25–28 November tersebut diikuti 60 peserta dari 11 negara, yaitu Indonesia, Mesir, Tiongkok, Papua Nugini, Suriah, Korea Selatan, Pakistan, Malawi, Rusia, Filipina, dan Thailand.

Para peserta mengikuti materi intensif mengenai penguatan kemampuan berbahasa Indonesia dan pengayaan metode pengajaran BIPA yang adaptif dan kontekstual.

Kegiatan ini juga mendorong lahirnya duta bahasa yang mampu mengajarkan serta mempromosikan bahasa Indonesia sebagai bagian dari upaya internasionalisasi bahasa Indonesia.

Istiqomah Nur Rahmawati mengatakan bahwa mengikuti pelatihan selama empat hari tersebut menjadi kesempatan penting untuk memperkuat kemahiran berbahasa Indonesia berbasis UKBI, serta memperdalam pemanfaatannya sebagai standar kompetensi dalam pembelajaran BIPA.

“Kami berdua bersyukur mendapat kesempatan mengikuti pelatihan yang benar-benar membantu meningkatkan pemahaman kami tentang UKBI, sekaligus bagaimana mengintegrasikannya dalam pengajaran BIPA,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa praktik itu selaras dengan penerapan di UIN Raden Intan Lampung. UKBI digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan pengajaran BIPA dan rutin diujikan pada akhir program bagi mahasiswa internasional.

Menurutnya, UKBI yang belum sepopuler TOEFL, TOEIC, atau IELTS. Bagi banyak WNI, tentu menjadi tantangan yang lebih besar khususnya bagi peserta asing.

“Karena itu, tim pengajar BIPA berkomitmen merancang pembelajaran yang komunikatif, peka budaya, memberikan latihan UKBI yang memadai, serta terus mengintegrasikan UKBI dalam proses pengajaran sebagai bagian dari peningkatan kualitas dan internasionalisasi bahasa Indonesia,” kata Istiqomah

HMS UIN

Komentar