Jakarta : Manokwari, Papua hari ini sedang jadi topik perbincangan. kericuhan sempat memanas karena aksi massa, mulai dari pembakaran kantor DPRD hingga aksi ribuan massa yang berdemo, aksi massa ini diduga karena terpancing isu yang tidak benar yang beredar di media sosial terkait kisruh mahasiswa Papua Surabaya dan Malang.
Perlu kejelian memang dalam menyimpulkan atau memilah sebuah iformasi, jangan mudah terpancing, jaga situasi tenang dan tidak gegabah dalam tindakan, Imbauan itu juga telah disampaikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga meminta masyarakat tetap tenang dengan saling menghormati dan tidak memprovokasi.
“Kepada warga di luar Papua seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, perlakukan saudara-saudara kita Papua bagian dari anak bangsa. Jadi saya pikir komunikasi perlu dijalin masyarakat, jangan terpancing, baik di Papua dan di luar Papua, jangan mau diadu domba,” kata Tito di Surabaya, Jatim, Senin (19/8/2019).
Lalu apa saja yang membuat insiden ini membesar, berikut fakta-fakta terangkum yang terjadi di Manokwari :
1. Awal Mula Kerusuhan
Aksi pendemo yang ricuh menyebabkan beberapa jalan di Manokwari lumpuh dan sejumlah jalanan diblokade. Demonstrasi ini memprotes insiden kekerasan dan pengusiran mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya beberapa hari lalu.
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat Papua terhadap insiden pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya. Para pendemo meminta pemerintah cepat menyelesaikan permasalahan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.
2. Pembakaran Gedung DPRD
Akibat kerusuhan ini, gedung DPRD Papua Barat di Manokwari, Papua, dibakar massa. Selain membakar gedung DPRD, massa yang terdiri atas mahasiswa dan masyarakat itu membakar ban.
3. Negosiasi yang Alot
Aparat kepolisian, TNI, dan pimpinan daerah di Papua Barat berusaha melakukan negosiasi dengan pemimpin massa dalam kerusuhan di Manokwari. Negosiasi awal belum membuahkan hasil yang baik.
Kerusuhan yang terjadi di Manokwari.
4. Telusuri Akun Medsos
Polri menelusuri akun media sosial yang diduga memicu provokasi tentang masalah ini.
“Mereka boleh dikatakan cukup terprovokasi dengan konten yang disebarkan oleh akun media sosial (terkait) peristiwa Surabaya yang (sebenarnya) sudah cukup kondusif dan berhasil diredam dengan baik. Tapi hal itu disebar akun tidak bertanggung jawab yang menganggap narasi diskriminasi,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (19/8/2019).
Akun medsos terkait sedang ditelusuri. Polisi masih melakukan profiling untuk mengecek pemilik akun tersebut.
5. Tuntutan Massa
Kondisi Manokwari, Papua Barat, kini sudah kondusif. Menurut Kapolda, massa membubarkan diri setelah bernegosiasi dengan Wagub Papua Barat, termasuk Kapolda dan Pangdam.
Massa menuntut jaminan keamanan mahasiswa asal Papua di wilayah Jawa serta menuntut adanya permintaan maaf terkait pernyataan pejabat soal mahasiswa Papua. Selain itu, mereka meminta jaminan keamanan bagi mahasiswa yang berkuliah di Jawa Timur dan kota-kota lainnya.
Red/Dtk
Komentar