Arinal : Lampung Marak Ilegal Logging, Tindakan Gakum KLHK ‘Nihil’

Institusi, Nasional213 Dilihat
Arinal : Ilegal Logging Marak, Tindakan Gakum Nihil

Bandar Lampung – (Metropolis.co.id) Gubernur Arinal Djunaidi mengkritisi kebijakan pusat terkait sengketa hutan soal illegal logging (pembalakan liar) di Lampung dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan namun sayangnya tindakan dari Instansi berwenang yakni Gakkum KLHK Sumatera nyaris disebut Nihil.

Gubernur Arinal mengatakan, salah satu kayu yang menjadi incaran adalah jenis sonokeling, karena harga jualnya cukup tinggi.

“Pada 2019 itu ada 47 kasus pembalakkan liar, tapi sayangnya respon instansi berwenang lamban,” kata gubernur saar Diskusi Publik di Aula M Pascasarjana Universitas Bandarlampung, Rabu (22-1-2020).

Gubernur menilai kasus pembalakkan liar sangat sulit diungkap, karena yang tertangkap hanya sebatas supir yang mengangkut kayu. Ia juga menaruh curiga jangan-jangan ada oknum penegak hukum yang diduga terlibat didalamnya.

“Saat ditangkap mobilnya dan ditanya supirnya tidak tahu. Jadi nanti baguisnya kalau ada temuan itu lepas saja mereka tapi ikuti sampai terakhir dimana berhentina baru ungkap semua, siapa yang mengawal siapa yang nampung dan siapa yang jua,” ujarnya geram.

Gubernur juga mengaku sudah meminta aparat penegak hukum untuk turut menindaklanjuti soal pembalakkan liar tersebut. namun karena jauhnya koordinasi dan rendahnya kepedulian KLHK ya lampung terabaikan oleh penyelesaian sengketa-sengketa demikian.

“Ini harus kita sinergikan bersama, ini kan seharusnya pemateri ada menterinya tapi gak datang ke Lampung, bagaimana mau kita bilang dia peduli sama Lampung, lalu kemudian bagaimana masalah demi masalah cepat terselesaikan lah wong gakumnya saja dimedan, bagaimana ini,” kata Arinal dengan nada khasnya.

Sepanjang diskusi Gubernur Arinal terus menyebut berulang dan mengkritisi penindakan Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Sumatera. Arinal juga mempertanyakan pemaksimalan penegakan hukum bagaimana mungkin satu gakum mengawasi seluruh provinsi yang begitu luas di Sumatera.

“Ada kejadian di Lampung tapi gakkum nya dimedan, gimana mau maksimal. Harusnya gakkum ikut, ini pembalakkan liar sudah marak. Tapi tidak ada tindakan dari gakkum,” tuturnya.

Red

 

Komentar