Peran IIB Darmajaya Jaga Keamanan Nasional Bersama BSSN

Nasional, Saburai232 Dilihat
ICT IIB Darmajaya Kirim Tim Ikuti Bimtek BSSN di Jakarta

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Maksimalkan fungsi kerjasama dan kemitraan, IIB Darmajaya kirim TIM Information and Communication of Technology (ICT) untuk mengikuti bimbingan teknis badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Jakarta pada 25 sd 26 Februari 2020.

Kepala Bagian Jaringan Komputer IIB Darmajaya, Fajrin Armawan mengatakan, kegiatan pelatihan ini akan berjalan selama dua hari, untuk itu IIB Darmajaya mempercayakan tugas luar ini padanya karena sesuai dengan bidang dan fungsi.

“IIB Darnmajaya berkesempatan mengikuti acara peningkatan kompetensi siber SDM dalam deteksi dini serangan siber malware, ini perlu dilakukan karena kita sebagai mitra kerja BSSN di Lampung,” kata Fajrin Armawan, Senin (25/02/2020).

Menurutnya, kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Aston TB Simatupang nantinya akan menambah ilmu baru dan daya tengkal terhadap serangan siber melalui malware dan Honeynet Project.

“Ya serangan siber perlu dideteksi lebih awal, kita kan di IIB Darmajaya ada alat deteksi punya BSSN (Honeynet), jadi ya kita mesti jadi garda terdepan untuk antisipasi itu,” jelasnya.

Honeynet merupakan sistem yang didesain khusus untuk mengetahui, merekam berbagai pola dan jenis aktifitas serangan siber yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar analisis lanjutan upaya pegelolaan serangan siber.

Menurut data yang dihimpun BSSN dari 53 sensor Honeynet yang tersebar di berbagai titik di Indonesia, dalam rentang waktu Januari – Desember 2019, Indonesia mengalami 98.243.896 serangan siber.

Tiga negara sumber serangan tertinggi adalah India (26.460.689 serangan), Indonesia (10.064.615 serangan), dan Vietnam (4.118.846 serangan).

Data tersebut mengindikasikan serangan siber tidak hanya berasal dari entitas yang berada atau berasal dari luar negeri namun bisa juga dilakukan oleh entitas yang berasal dari dalam negeri itu sendiri.Adapun jumlah serangan malware tercatat mencapai 22.750 serangan.

“Itulah pentingnya pencegahan dini supaya nanti bnisa digunakan untuk mengenali segala potensi ancaman dan serangan siber yang menyerang, sehingga dapat digunakan untuk membuat rencana mitigasi terhadap insiden yang terjadi,” demikian Fajrin.

Diketahui, Kegiatan bimtek tersebut dibuka oleh Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Aris Wahyu Sutikno. Chapter Lead Indonesia Honeynet Project Charles Lim, Praktisi Keamanan Siber Royke dan Kepala Subdirektorat Deteksi Serangan Siber BSSN Andi Yusuf.

Red

Komentar