Bersiaplah, Bila Firmansyah Jadi Walikota 20 Ribu UMKM Baru Menanti

Kotaku180 Dilihat
Bersiaplah, Bila Firmansyah Jadi Walikota 20 Ribu UMKM Baru Menanti

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Bakal calon Wali Kota Bandar Lampung Firmansyah Alfian berkomitmen untuk menciptakan 20 ribu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru setiap tahunnya.

“Konsepnya dengan menggulirkan pinjaman modal usaha tanpa bunga dan anggunan berbasis rumah tangga,” kata Firmansyah, jika dia diberi amanah memimpin Bandar Lampung, Jumat (13/3/2020).

Menurut Firmansyah, hasil kunjungannya ke lapangan, banyak usaha kecil yang kebingungan mencari permodalan. Padahal, modal yang dibutuhkan tidak besar dan bisa diangsur dalam waktu 6 bulan hingga satu tahun.

Usaha kecil itu, lanjut Firmansyah, hanya membutuhkan dana Rp2 jutaan. Jika dalam setahun dibangun 20.000 UMKM, maka yang dibutuhkan dana sebesar Rp40 miliar. Sementara APBD Kota Bandar Lampung lebih dari Rp3 triliun.

“Tidak banyak dana yang dibutuhkan, sekitar satu pembangunan flyover saja. Dan, masyarakat yang diberi pinjaman lunak bisa mencicil Rp20 ribu sehari. Saya rasa tidak sampai satu tahun pinjaman bisa dikembalikan,” kata dia.

Dana pinjaman ini, lanjut Rektor IIB Darmajaya itu, akan digunakan pedagang kecil untuk modal membuat gerobak dan modal awal usaha. “Nah, di tengah banyaknya perusahaan yang mengurangi karyawan bahkan ada perusahaan yang tutup, solusi ini bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru,” kata dia.

Salah satu upaya yang akan dia lakukan jika nanti menjadi Wali Kota, lanjut Bang Firman—panggilan akrab Firmansyah—dengan membuka peluang usaha kerja mandiri dan dengan membentuk usaha komunitas. “Ya, lima sampai sepuluh kepala keluarga bisa membuka usaha komunitas itu,” kata Rektor IIB Darmajaya itu.

Ide membangun usaha komunitas itu, lanjut Firmansyah, mengingat banyak pengusaha kecil tidak memiliki akses permodalan. Kalau pun ada, mereka meminjam ke pihak lain dengan bunga sangat besar.

“Karena tidak memiliki anggunan. Mereka pinjam 4 kembali 7, ini kan bukan mengembangkan usaha, bahkan menjerat pengusaha kecil itu sendiri,” kata Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu.

Red

Komentar