WBP Produktif, Lapas Gunung Sugih Panen Jagung

Saburai266 Dilihat
WBP Produktif, Lapas Gunung Sugih Panen Jagung

LAMPUNG TENGAH, (Metropolis.co.id) – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Gunung Sugih panen jagung pada lahan pembinaan kemandirian Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), Kamis (29/7). Selain gandum dan padi, jagung merupakan tanaman pangan yang mengandung karbohidrat tinggi, dan menjadi tanaman unggulan dalam program pembinaan yang diselenggarakan Lapas Kelas IIB Gunung Sugih.

Farid Junaedi, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Lampung dan Kepala Lapas (Kalapas) Lapas Kelas IIB Gunung Sugih, Denial Arif beserta jajaran pejabat struktural turun langsung pada kegiatan panen kali ini. Panen jagung ini merupakan yang kesekian kalinya sejak lahan yang dulunya semak belukar dialih fungsikan menjadi lahan untuk tanaman pangan. Hal ini juga sebagai implementasi Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020.

Farid Junaedi mengatakan, Lapas Kelas IIB Gunung Sugih memfasilitasi berbagai keahlian, dalam program pembinaan kemandirian, sebagai bekal WBP untuk kembali ke masyarakat kelak, termasuk berkebun jagung.

“Berbagai aktivitas positif tersedia bagi WBP, termasuk berkebun jagung. Ini agar mereka memanfaatkan waktu selama menjalani sisa hukuman dengan produktif, termasuk menanam jagung di kebun yang dulunya semak belukar dan sekarang sudah dimanfaatkan menjadi lahan perkebunan,” ujarnya, meskipun pandemi Coronavirus disease(COVID-19) masih menghantui, namun WBP Lapas Kelas IIB Gunung Sugih tetap bisa produktif.

Salah seorang WBP yang turut serta dalam program ini, mengaku senang bisa turut serta dalam pembinaan kemandirian berkebun jagung dan berharap pengalaman tersebut berguna saat kembali ke masyarakat nanti.

Kalapas Denial Arif juga menyampaikan, “Bahwa di masa pandemi seperti saat ini, Lapas Gunung Sugih, khususnya WBP, tetap bisa dan terus produktif. Tentu dengan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 yang dilaksanakan di Lapas Gunung Sugih. Jadi, jangan sampai hanya karena alasan pandemi, tidak ada karya atau hasil positif yang dihasilkan,” tutup Kalapas.

Red

Komentar