Sumatera Barat,(Metropolis.co.id) – Bahasa Indonesia mempunyai peluang yang besar untuk menjadi bahasa utama digunakan di dunia karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dan potensi sumber daya alam yang melimpah yang memiliki pengaruh di Asean dan Asia Pasifik.
Saat ini bahasa Indonesia berada diurutan 11. Bahasa Inggris menduduki peringkat pertama yang disusul Bahasa China, India, Spanyol dan Bahasa Arab di peringkat lima.
Hal tersebut disampaikan oleh narasumber pada hari pertama Bimtek Penggiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Drs Gusrizal Datuak Salubuak Basa dengan topik Meningkatkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Internasional di Kampus IAIN Batusangkar.
“Indonesia memerlukan penggiat dan guru BIPA duta untuk mengenalkan bahasa Indonesia kepada bangsa asing,” kata pengajar BIPA yang aktif sejak tahun 1987 ini.
Bahasa Indonesia sempat berjaya di Australia sebelum reformasi. Saat ini bahasa Indonesia di negara kangguru tersebut dibawah bahasa China.
“Kita tidak boleh kehilangan momentum ini. Penggiat BIPA harus bersemangat menyelamatkan Bahasa Indonesia di Australia,” tegas Gusrizal yang mulai guru Bahasa Indonesia di Australia sejak 2002.
Pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing sangat berbeda dengan pengajaran untuk penutur asli. Guru BIPA harus mempunyai konsep yang terstruktur dan sederhana tapi efektif untuk mengajarkan bahasa Indonesia kepada penutur asing.
“Kita berharap perjuangan pengajar dan penggiat BIPA mampu mengembangkan bahasa Indonesia kepada masyarakat dunia,” tuturnya.
Dubes Gary Quinlan, Dubes Australia, sebelumnya, memberikan perhatian khusus kepada Pak Gusrizal yang sudah menjalin hubungan kedua negara Indonesia Australia melalui diplomasi ‘People to People’ melalui pengajaran bahasa lndonesia.
Dubes Australia yang baru Ibu Penny William, yang menggantikan pak Gary Quinlan, juga fasih berbahasa lndonesia dan itu nampak jelas dari dari video resmi Kedutaan Besar Australia, dimana beliau memang pandai berbahasa lndonesia.
“Bahkan 40 tahun yang lalu beliau pernah ikut program kunjungan siswa, sewaktu beliau masih SMA dulu, ini tentu saja berita yang baik dan ini tentu saja akan lebih menguatkan hubungan kedua negara,” lanjutnya.
Bimtek yang digelar tiga hari ini dibuka oleh Rektor IAIN Batusangkar yang diwakili Warek III Dr. Sirajul Munir, M.Pd. Adapun kegiatan ini dikuti 20 peserta dari mahasiswa.
Red
Komentar