TNI dan Basarnas Maksimalkan Evakuasi Korban Lion Air JT-610

Nasional560 Dilihat
(Foto : Net/Doc Basarnas)

Jakarta :  Badan SAR Nasional (Basarnas) dibantu TNI, Polri terus berupaya melakukan pencarian dan evakuasi dari lokasi diduga pesawat Lion Air JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10),

“Siang ini kami sedang melaksanakan penyelaman mencari korban. Ditemukan KTP, kemudian Paspor, SIM, KTA, kartu BPJS, maupun buku tabungan,” ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam jumpa pers, Jakarta, Senin (29/10).

Nugroho menerangkan hingga detik ini pihaknya baru menemukan dan mengevakuasi bagian-bagian kecil serpihan badan pesawat, dan barang hingga dokumen diduga dari JT-610 tersebut.

“Sampai saat ini kita belum dapatkan main body, tetapi hanya yang ada di permukaan saja,” kata Nugroho yang menjanjikan akan memberikan pemutakhiran informasi evakuasi pada petang nanti.

Anggota Keluarga Korban Berangkat ke Jakarta

Dua anggota keluarga dari masing-masing korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang akan diberangkatkan ke Jakarta.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta keluarga korban untuk bersabar dan mendaftarkan diri agar diberangkatkan ke Jakarta untuk memastikan langsung informasi keberadaan korban di posko utama pusat krisis yang ada di Kantor Basarnas.

“Keluarga yang ada di dalam pesawat ini silakan melakukan cross check di manifest yang kami miliki dan akan diberangkatkan satu keluarga dua orang untuk berangkat ke Jakarta” kata Erzaldi seperti yang disiarkan CNNIndonesia TV, Senin (29/10).

Berikut Awak pesawat Lion Air JT-610

Penumpang Pesawat Lion Air  Pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 mengangkut 181 penumpang, terdiri dari 124 laki-laki, 54 perempuan, satu anak-anak dan 2 bayi.

Saat ini Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub terus berkoordinasi dengan Basarnas, Lion Air selaku operator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Perum LPPNPI untuk melakukan kegiatan pencarian dan penyelamatan terhadap pesawat. Selain 181 penumpang, pesawat itu juga  membawa 7 kru

1. Bhavve Suneja (Pilot)
2. Harvino (Co-pilot)
3. Shintia Melina (Supervisi pramugari)
4. Citra Novita Anggelia Putri (Pramugari)
5. Alfiani Hidayatul Solikah (Pramugari)
6. Fita Damayanti Simarmata (Pramugari)
7. Mery Yulyanda (Pramugari).


Tiga anggota Polisi Jadi Korban

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan tiga orang anggota Polri itu masuk dalam daftar manifes pesawat nahas tersebut.

“Di dalam manifes, ada anggota Polri tiga orang. Sampai sekarang korban belum ditemukan,” kata Setyo seperti dilansir dari Antara.

Untuk membantu pencarian, Polri menyiapkan dua heli milik Polisi Air Udara (Polairud) dan beberapa kapal menuju lokasi kejadian.

“Tim DVI (disaster victim identification) dari Pusdokkes Polri sudah siap dimobilisasi. Kami ingin proaktif mendapatkan data antemortem dari keluarga penumpang pesawat yang jatuh tersebut,” katanya.

Pegawai Kemenkeu Juga Tercatat di Manifes

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 20 pegawai Kemenkeu diduga menjadi korban dalam kecelakaan, dengan rincian tiga pegawan Ditjen Kekayaan Negara, lima pegawan Ditjen Perbendaharaan, dan 12 pegawai Ditjen Pajak.

Diketahui, Kepala Basarnas M Syaugi mengatakan bahwa Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di Tanjung Karawang pada kedalaman 30-35 meter dari permukaan laut. Tim Basarnas masih melakukan pencarian terhadap badan pesawat dan korban di sekitar lokasi.

“Kedalaman laut 30 hingga 35 meter, sekarang tim masih menyelam untuk menemukan pesawat dan korban,” kata Syaugi saat konferensi pers di Kantor Basarnas, Senin (29/10).

Menurut Syaugi, berdasarkan informasi yang didapatkan dari air traffic controller (ATC) tepatnya pukul 06.50 WIB, pihaknya menerima informasi bahwa pesawat type B737-Max itu hilang kontak.

“Jadi jam 06.55 pagi hilang kontak. Setelah kita terima info itu, kita cross check ke ATC dan Lion Air betul pesawat itu betul terbang dan lost contact,” tegas Syaugi.

Adapun lokasi hilangnya kontak pesawat berada di 25 mile dari Tanjung Priok atau 11 mile dari Tanjung Kerawang. Pihaknya mendapatkan informasi jika pesawat saat kehilangan kontak berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya langsung meluncurkan armada untuk menemukan titik pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP pada koordinat 05 46.15 S – 107 07.16 E. Samapai di lokasi titik yang ditemukan radar pihaknya menemukan temuan lokasi pesawat jatuh.

“Begitu sampai di lokasi ada puing-puing pesawat, ada pelampung, handphone, dan ada beberapa potongan (badan),” kata Syaugi.

Basarnas mengerahkan beberapa helikopter untuk mencari korban jiwa di kedalaman laut 30-35 meter tersebut. Tim penyelam kemudian dikerahkan untuk menyelamatkan penumpang dan kru sebanyak 189 jiwa.Pesawat Lion JT 610 jatuh di perairan Karawang. Ada 179 penumpang di pesawat tersebut. Jika ditotal dengan kru pesawat, total yang diangkut pesawat 189 orang.

Penulis : Putra /Berbagai Sumber Valid

Komentar