Pringsewu – Terobosan super inovatif Doktor Sutikno padi organic melalui pengembangan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) yang terpusat di Kabupaten Pringsewu mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Hal itu disampaikan Kabag Perekonomian Pemda Kabupaten OKI, Pratama Suryadi mengatakan, dirinya sudah delapan belas tahun menggeluti bidang pertanian dan baru hari ini melihat terobosan padi organic yang dimotori Doktor Sutikno putra asli Pringsewu.
“Ini suatu keberhasilan dalam penggunaan BBM dan kami ikut bangga.Terimakasih kepada bapak Bupati Pringsewu Marindo yang sudah bersedia menerima kehadiran kami,” kata Pratama Suryadi di depan Bupati Pringsewu Marindo Kurniawan pada acara Panen Padi Organic Gapoktan Agung Makmur Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gadingrejo pada Kamis 28 Maret 2024.
Menurut Pratama, tujuan mereka datang ke Pringsewu adalah melihat secara langsung bagaimana penggunaan BBM yang digagas Doktor Sutikno. Kebersihan atau penemuan ini merupakan satu peluang besar dalam pemakaian bahan organik dan satu satunya di dunia.
“Kami akan melakukan komunikasi secara intensif dan berharap ada kerjasama antar daerah khususnya Kabupaten Pringsewu dan OKI,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kabupaten Pringsewu berhasil mengembangkan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) Pengganti Pupuk Kimia yang mampu meningkatkan produktivitas petani dan menghasilkan padi organik dengan umur tanam lebih cepat.
Pj Bupati Pringsewu Dr.Marindo Kurniawan, ST,MM bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu dihadiri juga Jajaran Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Lampung, Dirut Wahana Raharja BUMD Provinsi Lampung, serta Ari Sarjono,SR Dirut Lampung Jasa utana (LJU) BUMD Provinsi Lampung melihat langsung pengembangan yang dilakukan melalui BUMD Kabupaten Pringsewu yakni PT. Pringsewu Jaya Sejahtera, Kamis 28 Maret 2024.
Marindo memaparkan, teknologi tersebut mampu menetralisir residu kimia tanah, menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman secara dinamis, Menghambat/membasmi hama dan penyakit tanaman, menghasilkan zat tumbuh tanaman, memperbaiki tekstur, biologi, fisik, dan kimia tanah.
Kemudian, Komponen inti dari Teknologi BBM yaitu Konsorsium Mikroba Ghaly
Tech (KMGT) yang terdiri atas Konsorsium Mikroba Padat (KMP) dan Konsorsium Mikroba Cair.
“KMGT dapat diproduksi di setiap kabupaten wilayah Indonesia
karena bahan bakunya lokal, murah & berlimpah,” pungkas Marindo.
Tim
Komentar