Fakta Helikopter Bawa WNA Jatuh gegara Terlilit Tali Layangan di Bali

Nasional1597 Dilihat

Badung, (Metropolis.co.id) – Sebuah helikopter jatuh di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat (19/7/2024). Helikopter tersebut diketahui merupakan helikopter tur untuk wisata.

Dari video yang diterima detikBali, tampak sebuah helikopter terbalik di bawah tebing. Bagian ekornya hancur menyisakan puing-puing. Sementara, badan helikopter tampak masih berbentuk. Bagian bawah helikopter terlihat berwarna putih.

Sementara, sejumlah orang berlarian ke arah helikopter. Beberapa orang lainnya yang diduga warga sekitar mengelilingi helikopter. Tidak terlihat ada petugas medis maupun penyelamat di lokasi.

Di dalam video tersebut disebutkan helikopter sempat terbang rendah sebelum akhirnya jatuh. Berikut sederet fakta terkait kecelakaan helikopter wisata yang membawa dua warga negara asing tersebut.

Angkut 3 WNI dan 2 WNA

Helikopter Bali Heli Tour PK-WSP itu mengangkut lima orang yang terdiri tiga warga negara Indonesia (WNI) dan dua warga negara asing (WNA). Para korban terluka akibat insiden itu.

“Sudah dievakuasi ke RS Bali Jimbaran,” kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, Jumat sore.

Berdasarkan informasi dari Basarnas Bali, helikopter itu take off untuk melakukan tur wisata dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) sekitar pukul 14.33 Wita. Helikopter tersebut terjatuh tak lama setelah mengudara atau sekitar pukul 14.37 Wita.

Informasi yang dihimpun, helikopter tersebut dikendalikan oleh pilot bernama Dedi Kurnia yang didampingi seorang kru bernama Oki. Pilot dan kru itu merupakan WNI.

Adapun para penumpang terdiri dari dua warga negara Australia bernama Russel James Harris dan Chriestope Pierre Marrot Castellat. Satu lagi penumpang WNI bernama Eloira Decti Paskilah.

Hanya Mengudara 4 Menit

Helikopter itu hanya mengudara selama empat menit. Helikopter awalnya take off dari helipad Garuda Wisnu Kencana (GWK) pukul 14.33 Wita untuk melakukan tur wisata.

“Belum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita,” terang Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya dalam siaran pers.

Basarnas Bali memperoleh informasi helikopter jatuh itu pukul 15.25 Wita. Berdasarkan informasi awal, heli membawa lima orang, termasuk pilot dan kru.

Seluruh korban dievakuasi dalam kondisi selamat. Tiga penumpang dibawa ke Rumah Sakit (RS) Siloam menggunakan ambulans.

Sempat Terbang di Ketinggian 950 Kaki

Helikopter Bali Helitour yang jatuh di kawasan Pantai Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, sempat terbang hingga ketinggian 950 feet (kaki). Helikopter mengalami penurunan ketinggian secara bertahap sebelum terjatuh.

Berdasarkan data Flightradar24, helikopter dengan kode penerbangan PK-WSP itu terbang dari GWK. Ketinggian heli terus naik dari 375 kaki hingga mencapai ketinggian 950 kaki.

Saat berada di ketinggian 950 kaki, kecepatan terbang helikopter itu juga mengalami peningkatan. Kecepatan terbang helikopter awalnya 98 knots dan terus naik hingga 115 knots.

Kecepatan terbang helikopter sempat menyentuh 119 knots, tetapi ketinggiannya turun ke 925 kaki. Ketinggian terbang heli kemudian turun secara bertahap dari 925 kaki hingga ke 275 kaki. Kecepatan terbang helikopter juga turun hingga 20 knots.

Data Flightradar24 menunjukkan helikopter Bali Helitour sempat terbang pada 13, 14, dan 17 Juli 2024. Heli terbang selama 21 menit pada 13 Juli 2024. Sementara pada 14 dan 17 Juli 2024 terbang selama 12 dan 10 menit.

Jatuh karena Terlilit Tali Layang-layang

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menyebut helikopter PK-WSP tipe Bell 505 itu terjatuh akibat baling-baling terlilit tali layang-layang.

“Helikopter membawa person on board (POB), yaitu satu pilot dan empat penumpang,” kata Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Perhubungan Udara, Mokhammad Khusnu, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Jumat sore.

Menurutnya, helikopter tersebut merupakan milik PT Whitesky Aviation. “Pemilik helikopter juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian,” imbuhnya.

Khusnu menegaskan Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan terkait bahaya layang-layang terhadap penerbangan. Ditjen Hubud, dia melanjutkan, akan berkoordinasi dengan Pj Gubernur Bali terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.

Dipromosikan Raffi Ahmad

Helikopter yang jatuh itu adalah milik usaha Bali Helitour yang sempat dipromosikan oleh Raffi Ahmad. Raffi Ahmad dan Nagita Slavina juga sempat memberikan testimoni di website Bali Heli Tour.

“Guys, putih gagah bro, Top. Bali HeliTour Mantapp.. bagus banget,” tulis Raffi Ahmad pada 19 Februari 2023.

Management Bali Tour, Santana, kepada detikBali beberapa waktu lalu mengatakan Bali Helitour didirikan pada Februari 2023. Menurut Santana, animo wisatawan cukup tinggi, terutama dari wisatawan domestik (wisdom).

Bali Helitour beralamat di Jalan Melasti, Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dilansir dari website resmi Bali Tour, tarif penyewaan helikopter Raffi Ahmad berbeda-beda.

Tarif sewa helikopter bervariasi. Mulai Rp 6,9 juta hingga tertinggi Rp 36 juta dengan paket carter. Untuk paket perorangan mulai dari Rp 2 juta hingga Rp 10 jutaan. Tarif sewa disesuaikan berdasarkan durasi dan jarak tempuh yang diinginkan.

“Durasi mulai dari 12 menit itu keliling di sekitar Uluwatu, GWK, Pantai Melasti, ada juga 18 menit, 30 menit, 60 menit dan yang paling jauh itu 72 menit, itu sampai ke Gunung Batur,” jelas Ghina Salsa, Sales and Marketing Bali Heli Tour.

Ghina mengungkapkan Bali Heli Tour juga menyediakan paket custom flight. Penyewa bisa memilih titik penjemputan sesuai keinginan. Tentu, tarifnya juga disesuaikan dengan lokasi.

“Jadi di luar paket tur itu kita bisa juga request, jadi nanti jatuhnya custom flight, rencana dari mana mau ke mana itu kami bisa atur sih, harganya nanti disesuaikan dengan rutenya,” tambah Ghina.

Menurut Ghina, custom flight biasanya digunakan oleh penyewa untuk penjemputan dari bandara ke hotel agar memudahkan akses dibanding menggunakan jalur darat.

detik

Komentar