Cuaca Buruk, Final dan Semifinal Terjun Payung PON XXI di Aceh Tertunda

Sport586 Dilihat

Banda Aceh, (Metropolis) – Akibat cuaca buruk, angin kencang dan hujan, pertandingan semifinal dan final cabang olahraga terjun payung PON XXI di Lanud Iskandar muda, Aceh kembali ditunda, Selasa (17/09/2024).

Keadaan ini merupakan hari kedua mundurnya pertandingan (sejak kemarin), namun demikian atlit dan pelatih Lampung dikabarkan sehat dengan stamina dan persiapan sangat baik.

“Semifinal dan final kembali tertunda dikarenakan hujan dan angin yang sangat mengganggu untuk penerjunan,” kata pelatih terjun payung Lampung, Hasani.

Ia menyebut kondisi seputaran Banda Aceh khususnya di Lanud Iskandar muda cuaca sangat buruk, sehingga panitia memutuskan menunda pertandingan.

“Panitia menunda pertandingan sampai dengan cuaca membaik,” ujarnya.

Terkait atlit dan pelatih serta pendamping, Hasani menyebut semua dalam keadaan baik dan sehat.

“Atlit kita sehat dan semangat, kita sudah antisipasi segala sesuatunya,” lanjut Hasani.

Ia meminta seluruh masyarakat Lampung untuk memberi support berupa doa, agar dilancarkan segala sesuatunya sebab pada kategori putra pertandingan diyakini akan berjalan sangat ketat.

“Mohon doa masyarakat Lampung, agar kami bisa mempersembahkan yang terbaik, sebab kaketegori putra sangat ketat ini,” harapnya.

Sementara untuk perseorangan putri ia juga masih optimis bisa mendulang medali, sebab beberapa pertandingan nilai yang didapat selalu konsisten.

“Kami berharap stabilitas perolehan nilai dari 1 sd 8 terus konsisten sehingga bisa meraih medali yang kita harapkan,” demikian Hasani.

Diketahui, pertandingan semifinal Putra diperkirakan akan berjalan sangat ketat berikut pesertanya:

Semifinal Putra

Fatoni (Jawa Tengah)

Suleiman (Jawa Barat)

Arwis (Jawa Barat)

Petrus Riyadi subagya (Jawa Tengah)

Ismail Doda (Jawa Barat)

Riyanto Pane (Lampung)

Abdul Kiron (Lampung)

Yudi Suandini (Jawa Barat)

Selain itu ada juga untuk pertandingan Final perseorangan putri akan diikuti oleh:

Final Perseorangan Putri

Maria Melda Ngaibawar (DKI Jakarta)

Nurul Chasanah (Lampung)

Benanda Fransiska (Lampung)

Pingkan Mandagi (Sulawesi Utara)

Poet

Komentar