Jakarta : Kepala Lembaga Pemasyarakatan Palu, Adhi Yan Ricoh mengatakan sebagian besar narapidana penghuni lapas Kelas IIA Palu kabur pasca gempa yang mengguncang Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9).
Adhi mengatakan sekitar 560 narapidana melarikan diri setelah lampu padam dan tembok-tembok roboh akibat diguncang gempa. Kondisi ini ditambah dengan jumlah petugas yang sedikit karena sibuk menyelamatkan diri saat gempa dan tsunami terjadi.
“Jangankan mencari napi yang lari, para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri (saat gempa terjadi),” ujar Adhi seperti mengutip Antara.
Terkait upaya pencarian napi yang melarikan diri, ia mengatakan pihaknya belum berpikir ke arah itu lantaran semua pihak, termasuk kepolisian masih sibuk mengurus para korban gempa bumi.
“Jangankan mencari napi yang lari, kondisi yang kami alami ini saja belum sempat dilaporkan ke pusat, karena tidak ada listrik dan tidak ada jaringan telekomunikasi,” ujarnya.
Adhi menyebut bangunan lapas mengalami kerusakan parah akibat diguncang gempa dengan magnitudo 7,4 skala Richter.
Selain kerusakan fisik, gempa yang mengguncang Donggala dan Palu pada Jumat lalu juga menyisakan trauma dan luka fisik pada warga.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) hingga Minggu (30/9) jumlah korban jiwa mencapai 504 orang, 540 luka-luka, dan 17 ribu warga mengungsi.
Penulis : Yus Sutan Rais / CNNindonesia
Komentar