MUI Minta Banser NU Meminta Maaf dan Akui Kesalahan

Institusi465 Dilihat
Ilustrasi bendera bertuliskan tauhid. (Foto : Net/Ist)

Jakarta : Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta Barisan Ansor Serba Guna atau Banser NU untuk meminta maaf terkait pembakaran bendera berkalimat tauhid di acara Hari Santri Nasional, Garut, Minggu (21/10).

“MUI meminta kepada yang telah melakukan tindakan tersebut meminta maaf dan mengakui kesalahan secara terbuka kepada umat Islam,” ujar Sekjen MUI Anwar Abbas di Kantor MUI, Selasa (23/10).

Menurut Anwar, permintaan maaf dan pengakuan salah itu untuk merespons timbulnya kegaduhan di kalangan umat Islam setelah kejadian tersebut.

Untuk masalah pembakaran, MUI belum bisa memberikan pernyataan. Menurut Anwar, MUI akan melakukan kajiam lebih lanjut terkait pembakaran bendera yang diduga bendera Hizbut Tahrir Indonesia.

MUI menyerahkan persoalan hukum kepada kepolisian dan meminta semua pihak menahan diri.

“MUI mengimbau kepada pimpinan ormas Islam, para ulama, kiai, ustaz, dan ajengan untuk ikut membantu mendinginkam suasana dan menciptakan kondisi yang lebih kondusif sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” imbuhnya.

Sebelumnya, tersebar video belasan anggota Banser Ansor NU di Garut yang membakar bendera berkalimat tauhid.

GP Ansor membenarkan kejadian di video tersebut. Mereka beralasan pembakaran untuk menjaga kalimat tauhid karena selama ini digunakan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia.

Penulis : Putra/CNNindonesia

Komentar