Volkswagen Akan Produksi Massal Mobil Listrik

Nasional395 Dilihat
(Foto : Net/Ist)

Jakarta : Volkswagen akan mengubah tiga pabrik di Jerman untuk membangun mobil listrik. Produsen mobil tersebut akan mulai memproduksi massal kendaraan nol-emisi, terkait pergeseran strategi besar perusahaan menyusul skandal kecurangan emisi.

Perusahaan Jerman itu mengatakan bahwa pabriknya di Emden, yang saat ini membangun VW Passat, akan membangun mobil listrik pada tahun 2022 dan seterusnya. Sementara pabriknya di Hannover akan memulai produksi pada tahun yang sama.

Pabrik Hannover akan mempertahankan beberapa produksi kendaraan bermesin pembakaran, selain membangun mobil yang digerakkan oleh baterai, kata Volkswagen.

“Kami bergerak dengan kecepatan penuh ke dalam produksi kendaraan listrik. Emden dan Hanover akan menjadi pabrik model lebih lanjut di Jerman. Bersama dengan (pabrik di) Zwickau, ketiganya akan membentuk jaringan terbesar untuk produksi kendaraan listrik di Eropa,” kata anggota dewan Volkwagen yang bertanggung jawab untuk personalia, Gunnar Kilian, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/11).

Volkswagen telah memberikan jaminan kerja hingga 2028 kepada para karyawan di pabrik Emden dan Hanover. Perusahaan akan menghabiskan 1,2 miliar euro (1,4 miliar dolar AS) untuk pelatihan pekerja di pabrik Zwickau, katanya.

Pabrik Zwickau di Jerman bagian timur akan mulai membangun mobil listrik mulai akhir 2019 dan seterusnya, tambah Volkawagen. Sekitar 7.700 karyawan di pabrik Zwickau sedang dilatih untuk merakit Volkswagen ID, mobil pertama yang diproduksi di perusahaan mobil listrik MEB (platforn mobil listrik Volkswagen). Sebuah model yang diketahui sebagai crossover mobil keluarga bernama ID Crozz juga akan dirakit kemudian.

Pada akhir 2020, pabrik di Zwickau akan memiliki kapasitas produksi harian sebanyak 1.500 kendaraan, dengan merakit enam model mobil listrik, kata Volkswagen

Rencana untuk mengubah pabrik-pabriknya menjadi pabrik mobil listrik tergantung pada persetujuan dewan pengawas Volkswagen, yang bertemu pada hari Jumat untuk membahas rencana tersebut, kata perusahaan itu.

Ant/Republika

Komentar