Bandar Lampung : dr. Zam Zanariah bersama kepala bidang sumber daya kesehatan Dinkes Kota Bandar Lampung Dra. Asna Tarigan menjelaskan soal kenapa obat ranitidin di tarik di peredaran.
Menurut dr.Zam membenarkan jika produk ranitidin yang diperintahkan untuk ditarik bedasarkan tipe yang ada nomor batchnya, namun bukan pula semua yang bermerek ranitidine ditarik tapi hanya beberapa.
“Sebagian produk ranitidin yang tidak memenuhi standar yang ditarik dan itu kewajiban produsen, kami melakukan pengawasan proses penarikannya saja,” ucap dr.Zam.
Ia juga menjelaskan ada empat produk keluaran produsen phapros yang ditarik,dimana dalam prosesnya diminta secara sukarela.
“Untuk 4 produk obat Ranitidin terakhir, BPOM meminta penarikannya secara sukarela. Sementara untuk obat Ranitidin yang diedarkan PT Phapros, BPOM tegas memerintahkan penarikannya,” ujar dr.Zam.
Sementara itu, Dra.Asna juga menjelaskan hal senada bahwa penarikan ranitidin hanya untuk beberapa produk sesuai edaran Badan POM RI.
“Sejumlah apotek langsung menghentikan penjualan ranitidin yang mengandung NDMA. Kedepannya, BPOM akan memberikan sanksi adminitrasi terhadap industri yang memproduksi ranitidin jika ditemukan mengandung senyawa NDMA,” kata Dra.Asna.
BPOM memerintahkan penarikan 5 merek produk obat yang mengandung Ranitidin dari peredaran. Adapun 5 merek obat Ranitidin itu adalah:
1. Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL yang diedarkan oleh PT Phapros Tbk. Nomor Bets Produk Beredar obat ini adalah 95486 160 s/d 190, 06486 001 s/d 008, 16486 001 s/d 051 dan 26486 001 s/d 018.
2. Zantac Cairan Injeksi 25 mg/mL yang diedarkan PT Glaxo Wellcome Indonesia. Detail Nomor Bets Produk Beredar obat ini ialah GP4Y, JG9Y dan XF6E
3. Rinadin Sirup 75 mg/5mL yang diedarkan oleh PT Global Multi Pharmalab. Data Nomor Bets Produk Beredar obat ini adalah 0400518001, 0400718001 dan 0400818001
4. Indoran Cairan Injeksi 25 mh/mL yang diedarkan PT Indofarma. Nomor Bets Produk Beredar obat ini ialah BF171008
5. Ranitidine Cairan Injeksi 25 mg/mL yang diedarkan PT Indofarma. Detail Nomor Bets Produk Beredar obat ini ialah BF171 009 s/d 021.
Salah seorang warga dari Lampung Timur, Bpk.Anwar menyanyakan kepada narasumber bagaimana dengan pasien yang selama ini telah mengkonsumsi obat ranitin.
“Badan POM Indonesia menganjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat alternatif. Beberapa obat yang bisa jadi alternatif dapat berasal dari golongan proton pump inhibitors, seperti omeprazole dan lansoprazole,” saran dr.Zam.
Putra
Komentar