Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Pasien meninggal akibat positif corona atau Covid-19 di Lampung kian bertambah hari ke hari, teranyar diketahui ada seorang pasien dengan kode nomor 12 dikabarkan meninggal dunia di Isolasi RSDAM pada rabu pagi sekitar pukul 10.58WIB, Rabu (08/04/2020).
Meski bertambahnya korban, namun Dinkes Lampung belum berani memastikan bahwa apakah korban positif Covid-19 atau tidak, meskipun pasien berstatus PDP Dineks hingga kini masih menunggu hasil SWAB di Palembang, Sumatera Utara. Dinkes juga masih menulis bahwa korban meninggal hingga saat ini masih 3 orang, menunggu hasil SWAB terbaru.
“Kami belum berani memastikan positif atau negatif. Tapi jenazahnya diperlakukan seperti jenazah pasien covid-19. Karena untuk jaga-jaga,” kata Kadinkes lampung, Reihana.
Dia menjelaskan wanita tersebut pernah berobat ke rumah sakit swasta dua kali. Tetapi belum ada perubahan. Reihana menerangkan, sejak Rabu pukul 07.00 WIB, pasien terus mengeluh sesak dan kesadaran menurun.
“Pukul 10.58 WIB, wanita ini meninggal dunia,” ujarnya.
Dia menuturkan wanita tersebut merupakan istri dari pasien terkonfirmasi positif covid-19 nomor 13 yang dirawat di RSUAM.
“Saat suaminya dinyatakan positif, sebenarnya ibu ini dan anaknya sudah dites menggunakan rapid test. Tapi hasilnya negatif,” jelasnya.
Dia menjelaskan wanita tersebut pernah berobat ke rumah sakit swasta dua kali. Tetapi belum ada perubahan.
Dengan bertambahnya korban ini, hendaknya semua pihak perlu waspada, dengan menjaga jarak orang per orang (bukan hubungan sosialnya), selalu cuci tangan, memakai alat pelindung diri sederhana, perkuat imunitas diri dan melakukan soscial distancing, karena hanya dengan cara-cara sederhana itulah kita bisa memutus mata rantai penularan.
Ingat juga Lampung masih jadi tempat yang belum terdeteksi secara menyeluruh soal jumlah positif, karena kita belum punya alat rapid test, belum diperiksa person to person, sehingga juga setidaknya dengan pemberitaan, masyarakat teredukasi dan kebih awas, media tak bermaksud menakut-nakuti tetapi itulah kenyataanya yang harus membuat kita bersatu saat ini tanpa saling menyalahkan, tetapi berusahalah mencegah mulai dari diri sendiri.
Red
Komentar