Silpa APBD Kabupaten Blitar 2020 Menurun, ini Penjelasanya !

Blitar, Nasional283 Dilihat

Kepala BPKAD) Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti

Blitar, (Metropolis.co.id) – Sisa Lebih Penghitungan Anggaran (SILPA) sementara pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blitar tahun anggaran 2020 dipastikan mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Blitar, Khusna Lindarti, mengatakan proyeksi penurunan SILPA tersebut dikarenakan penyerapan anggaran di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelolaanya dilaksanakan secara baik dan efisien.

Sehingga mencapai tujuan. Meninjau SILPA di tahun 2018 sebesar Rp.237,7 milyar dan tahun 2019 sebesar Rp.176,5 milyar, sementara di tahun 2020 sebesar Rp.149.460.271.682,91.

“SILPA tersebut masih tergolong kedalam kategori yang rasional, walaupun ada catatan khusus perihal realisasi penyerapan kegiatan melalui APBD Kabupaten Blitar hingga bulan Desember 2020,” kata Khusna, Rabu (18/1/2021).

Khusna menjelaskan, hasil SILPA di tahun anggaran 2020 sifatnya sementara, karena masih belum ada pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga dimungkikan adanya penambahan di angka tersebut.

“Berdasarkan laporan dari kebendaharaan SILPA tahun 2020, dari sisa kas yang ada di Bendahara Umum Daerah (BUD) sebesar Rp 113.963.280.928,07, dari

Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rp.35.388.879.730,00, dari

Kas Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp.108.061.024,84 dan dari sisa kas Satgas Covid-19 Rp.50.000,00,” jelasnya.

Lebih lanjut Khusna mengungkapkan, sesuai Permendagri 64 tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2021, menjelaskan penganggaran SILPA harus direncanakan. “Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2021 yang tidak dapat di danai,” ungkapnya.

Khusna juga menambahkan, adanya kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2020 ini, salah satunya dari naiknya pendapatan dari rumah sakit (RS) Ngudi Waluyo.

“Walaupun kenyataannya masih dalam situasi pandemi, dan menurunnya jumlah pasien yang datang ke RS, namun pencairan dari BPJS banyak yang realisasi di tahun 2020. Sedangkan pendapatan dari sektor pariwisata, nggak usah di bilang lagi, pasti turun,” pungkas Khusna.

Eko

Komentar