Lesty: Pemda Harus Rangkul Kaum Milenial

Lampung Selatan134 Dilihat
Lesty: Pemda Harus Rangkul Kaum Milenial

Jatiagung, (Metropolis.co.id) –Anggota DPRD Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan Lesty Putri Utami mengatakan kaum milineal merupakan instrumen penting dalam meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan khususnya terkait ideologi Pancasila.

Menurutnya, selain menjadi agen perubahan, jumlah kaum milineal cukup banyak sehingga memiliki dampak besar terhadap terjaganya nilai-nilai bernegara.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah daerah merangkul kaum milenial dan menyadari pentingnya peran generasi ini dalam menjaga kerukunan dan persatuan bangsa.

“Makanya saya dan seluruh anggota DPRD mengadakan program Sosialisasi pembinaan ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan ini,” kata Lesty, Minggu (28/2).

Dirinya berharap ke depan ada satu rumusan tentang konsolidasi ideologi bagi kaum milineal, karena di banyak daerah masih ada kasus intoleransi.

“Dalam pelatihan milineal , harus ada materi pelatihannya. Lalu kita masuk ke kurikulum lokal, nanti dikolaborasikan,” ungkapnya.

Menurutnya, Kabupaten Lampung Selatan memiliki penduduk paling banyak dan heterogenitas yang tinggi.

Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menyamakan persepsi dalam memandang setiap persoalan menyangkut kasus intoleransi. “Kita harus samakan dulu persepsinya,” ujarnya.

Dalam acara yang digelar di SMA Sunan Kalijaga, Kecamatan Jatiagung itu, Lesty mengatakan pasca reformasi masyarakat tidak pernah lagi mendapat pemahaman-pemahaman tentang Pancasila sebagai ideologi negara.

“Harus diakui, sejak reformasi, soal-soal kenegaraan kita abai. Soal Pancasila dan lain-lain. Sudah 20 tahun, tak pernah ada lagi negara hadir dalam konsolidasi ideologi ke masyarakat,” kata keponakan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus ini.

Menurut dia, hal itu berdampak terhadap munculnya kasus-kasus yang tidak mencerminkan sikap saling menghormati perbedaan terutama saat kontestasi politik berlangsung. “Kita bisa melihat saat kontestasi politik praktis, semua muncul. Medium menggunakan perbedaan sangat rawan,” imbuhnya.

Lesty mengimbau agar negara bergerak cepat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang nilai-nilai berbangsa dan bernegara. Salah satunya kaum milineal sebagai ring pertama.

“Kalau kelompok ini berbeda dalam menerapkan nilai-nilai bernegara, bahaya,” pungkas Lesty.

Red

Komentar