Bandar Lampung – Komisi IV DPRD Provinsi Lampung sidak ke Jembatan Way Billu Lampung Tengah yang ambrol usai dibangun beberapa waktu lalu.
Ambrolnya tanggul penahan tanah jembatan Way Billu yang baru selesai sepekan lalu pembangunanya menjadi perhatian khusus Komisi IV DPRD Provinsi Lampung dan semua orang.
Tampak Ketua Komisi IV DPRD Lampung Ismet Roni, Ni Ketut Dewi Nadi, MIDI Iswanto, Abdullah Surajaya, Ade Ibnu Utami dan anggota komisi IV lainnya.
Anggota Komisi IV DPRD Lampung Ni Ketut Dewi Nadi menyebutkan proyek ini menelan anggaran APBD Provinsi Lampung sebesar Rp5 miliar dan Biaya Pembangunan untuk pengaman jembatan sebesar I miliar dimana pembangunan diduga tidak sesuai dengan mutu pembangunan jembatan.
“Di lapangan kita melihat timbunan area atas tanggul tidak menggunakan timbunan tanah sesuai standar dan pemadatan tidak maksimal,” ucap Dewi Nadi yang merupakan Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Dapil Lampung Tengah itu, dikutip dari Instagram Pribadinya, Jumat (28/10/2022).
Selain itu, kata Dewi Nadi, diduga adukan material seperti ala kadarnya karena banyak yang retak-retak.
“Sehingga saat dilalui kendaraan berat menyebabkan tanggul penahan di sisi kiri dan kanan rusak dan ambrol. Padahal fungsi jembatan ini sangat vital yaitu menghubungkan Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Kota Metro serta menghungkan sejumlah kecamatan ke wilayah Seputih timur,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, Proyek jembatan Way Billu milik Provinsi Lampung melalui Dinas Bina Marga Bina Kontruksi (BMBK) Provinsi Lampung Rp5 Miliar, Jembatan di Kampung Buyut Ilir arah Kota Gajah, Lampung Tengah, itu ambrol. Padahal pekerjaan Jembatan di Kampung Buyut Ilir itu menghubungkan jalur kearah Kecamatan Kota Gajah-Gunung Sugih itu baru saja sepekan diserah terimakan. Sementara hingga kini kondisi jalan masih rusak parah, Selasa (25/10/2022).
“Ya kita sudah dengar, dan sudah dapat laporan dari masyarakat, terkait proyek jembatan di Jalan Provinsi itu. Liding sektornya Dinas BMBK. KIta akan segera turun kelapangan, untuk melihat langsung. Kita akan evaluasi satker dan rekanannya. Dari ramai vidio di unggah masyarakaat di medsos terlihat tidak sesuai antara spek dan fisik. Anggaran Rp5 miliar,” ungkap Deni, Anggota DPRD Lampung Tengah, yang kebetulan melintas di lokasi tersebut.
Proyek degan rekanan CV Bangun Karya Sakti alamat Bandar Lampung itu kini kondisi jembatan baru dibangun itu dinding penyangga jalanya ambrol itu juga juga disertai dinding penyangga dekat cora jembatan yang retak-retak dan ditutup dengan semen. Diapstikan dalam tidak waktu lama, seluruh tembok batu dinding pembatas itu akan ambrol seluruhnya.
“Lagi-lagi kejadian di Lampung Tengah, proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol. Padahal nominal anggaran tidaklah sedikit perkiraan sekitar Rp5 milyar, anggaran yang dikucurkan dari Provinsi Lampung ini sangatlah besar namun, pekerjaannya kok seperti ini hancur,” kata Ersah pada akun Facebook di media sosialnya, Selasa (25/10/2022).
Menurut Ersah proyek pembangunan jembatan yang terputus di Kampung Buyut Ilir baru seumur jagung sudah ambrol.
Dia berharap Aparat Penegak Hukum (APH) harus turun tangan, memeriksa dan menginvestigasi dari pengerjaan jembatan tersebut, apakah sudah benar sesuai Standar Operasional Presedur (SOP) ataukah sebaliknya.
“Dan kita berharap agar kerusakan tersebut dapat diperbaiki sehingga aktifitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar, dan aman. Mohon agar pihak terkait meninjau ulang pekerjaan ini, supaya jangan sampai terulang kembali,” katanya.
Red
Komentar