Aan : Sosialisasi PIP Merupakan Komitmen Legislatif – Pemerintah Mewujudkan Cita – cita Bangsa

Politik180 Dilihat


Tanjung Sari – Secara kontinu Anggota DPRD Provinsi Lampung periode 2019 – 2023, memberikan edukasi dan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat tentang dasar negara yang mutlak yaitu Pancasila. Hal tersebut, merupakan komitmen pemerintah dan legislatif dalam mewujudkan cita – cita bangsa.

“Belakangan, Pancasila sering kali dibenturkan dan dibandingkan dengan agama. Ini harus cermat, ” Kata Anggota DPRD Lampung, Sahlan Syukur, saat menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP), dihadapan Desa Mulyo Sari, Kecamatan Tanjung Sari, Lampung Selatan, Jumat (17/2/2023).

Oleh karena itu, melalui kegiatan ini. Dirinya meminta kepada masyarakat Mulyo Sari untuk menjaga dan merawat Pancasila sebaik – baiknya, dengan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari.

“Paham – paham diluar Pancasila harus kita cegah dan lawan. Disini ada dua narasumber yang saya hadirkan, silahkan pahami apa yang disampaikan dan tularkan ke tetangga, keluarga dan masyarakat yang belum berkenan hadir pada saat ini,” Tegas Aan.

Ditempat yang sama, Dadin Ahmadin dari Bapilu PDI Perjuangan Provinsi Lampung selalu narasumber mengajak masyarakat Mulyo Sari untuk mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Karena, Pancasila sebagai dasar negara yang mutlak.

Menurutnya, Pemerintah saat ini semakin gencar melaksanakan Pembinaan Ideologi Pancasila terhadap masyarakat. Karena, dewasa ini tantangan masyarakat tidak hanya muncul dari luar. Namun juga muncul dari dalam negara ini sendiri.

“Pancasila saat ini semakin sering dibenturkan dengan agama, padahal pendahulu menciptakan Pancasila sebagai dasar negara penuh dengan pertimbangan dan telah sesuai dengan asas agama manapun,” Tegasnya.

Sementara itu, narasumber kedua Nur Prima Qurbani mengatakan bahwa tantangan pendidikan saat ini semakin komplek. Oleh karena itu, selaku orang tua harus cermat dan jeli memperhatikan putra – putri nya dalam segala lini.

“Dulu tantangannya soal apakah anak-anak kita bisa dan mau sekolah, sekarang tantangannya apakah sekolah tempat anak kita menempuh pendidikan aman dari paham-paham radikalisme,” ujarnya.(*)

Komentar