Oleh : Raden Aji
Semakin hari bumi semakin panas sebenarnya bumi kita kenapasiiii ?
Terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita lakukan dapat memberikan dampak buruk bagi bumi dan bahkan dapat membuat kerusakan pada alam. Bumi semakin panas dikarenakan pemanasan global yang dipicu oleh kegiatan manusia terutama dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Isu pemanasan global telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia yang merupakan suatu masalah dan hal penting bagi kelompok-kelompok peduli lingkungan karena berkaitan dengan gas rumah kaca
Gas rumah kaca atau Efek rumah kaca (Greenhouse effect) adalah istilah yang berkaitan dengan pemanasan global, disebut demikian karena adanya peningkatan suhu bumi akibat suhu panas terjebak didalam atmosfer bumi. Hal tersebut terjadi karena pantulan sinar matahari oleh benda benda dalam rumah kaca terhalang atmosfer sehingga udara panas tidak dapat keluar (greenhouse effect).
Berdasarkan data analisis BMKG, suhu udara rata-rata bulan februari 2023 adalah sebesar 26.45°C. Normal suhu udara untuk bulan februari di Indonesia sebesar 26.42°C (dalam kisaran normal 17.9°C -28.3°C). Maka terjadi peningkatan nilai suhu udara sebesar 0.03°C yang mungkin nilai tersebut terlihat tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan suhu udara, namun apabila perubahan itu terjadi secara terus menerus dan berkelanjutan maka akan sangat terasa di kemudian hari.
Walaupun banyak orang menyadari menghentikan pemanasan global perlu tindakan pasti dan harus dilakukan dengan kerjasama banyak pihak dalam ruang lingkup global dan perlu pengawasan sehingga kegiatan ini dapat terealisasikan dan memberi dampak yang besar pada bumi.
Pemanasan global dapat memberikan masalah serius seperti bencana alam dan berbagai penyakit. dan dampak tersebut akan semakin serius bila tidak diambil tindakan segera.
Maka dari itu kesadaran individu akan sangat penting untuk menghentikan dampak negatif dari pemanasan global yang kemungkinan akan meningkat karena setiap tindakan yang dilakukan pasti akan berdampak pada lingkungan.
Terdapat 8 Dampak Pemanasan Global bagi Kehidupan
- Kebakaran Hutan
Kenaikan suhu udara dapat memicu kebakaran hutan dan akan membuat hutan gundul dan juga asap yang dihasilkan akan mencemari lingkungan.
- Mencairnya Es di Kutub
Dengan Kenaikan suhu di udara dan di dalam laut akan membuat es di kutub-kutub bumi mencair, sehingga volume air laut akan meningkat.
- Terjadinya Wabah Penyakit
Suhu yang naik akan memberikan penurunan sistem imun bagi makhluk hidup sehingga mudah terserang berbagai macam penyakit. Yang dikhawatirkan menjadi wabah.
- Kabut Asap
Pemanasan global dapat memicu kekeringan dan terjadi kebakaran hutan, sehingga menimbulkan kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan, bahkan kematian.
- Krisis Air Bersih
Setelah suhu meningkat, terdapat kemungkinan sumber sumber air tanah dapat menguap dan tercemar sehingga krisis bersih tidak dapat dihindari.
- Naiknya permukaan air laut
Mencairnya es di kutub bumi akan meningkatkan volume air laut dan menyebabkan banjir diwilayah sekitar, dan pulau pulau kecil akan tenggelam.
- Meningkatnya suhu air laut
Suhu didalam air laut juga akan meningkat. Hal ini akan membuat makhluk hidup yang terdapat di laut mati dan terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
- Rusaknya Terumbu Karang
Suhu yang meningkat dan keasaman air laut yang terjadi akibat pemanasan global akan membuat terumbu karang mengalami pemutihan dan akan terjadi kerusakan, bahkan hilang. Rusaknya terumbu karang akan membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang dan flora fauna didalam laut akan mati.
Jika pemanasan global dibiarkan dan tidak segera diambil tindakan maka 8 dampak yang sudah dijelaskan diatas akan segera terealisasi, dan memusnahan kehidupan di bumi.
Maka dari itu banyak hal yang dapat kita lakukan dan mulai mengambil peran untuk mengurangi pemanasan global, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Gunakan Transportasi umum dan Sepeda.
Hal ini akan membatasi peningkatan karbon dioksida dan karbon monoksida di atmosfer.
- Minimalkan penggunaan peralatan yang mengandung CFC
CFC (Cloro Four Carbon) merupakan senyawa yang mengandung atom karbon dengan klorin dan fluorin terikat. Biasanya dihasilkan oleh peralatan pendingin udara.
- Matikan perangkat elektronik saat tidak terpakai.
Pemakaian listrik berlebih juga berimplikasi ada emisi yang dihasilkan, semakin banyak listrik yang digunakan semakin banyak juga karbon yang dihasilkan dan berdampak karena sebagian besar listrik dihasilkan dari energi fosil.
- Hemat air
Hemat air juga mengurangi polusi karbon, karena butuh banyak energi untuk memompa, memanaskan, dan mengolah air. Dan mulai beralih ke perlengkapan dan peralatan berlabel WaterSense.
- Reuse
Menggunakan barang barang yang dapat digunakan berkali kali daripada barang sekali pakai.
- Reduce
Hemat penggunaan kertas dan tissue, karena terbuat dari kayu yang harus ditebang dari pohon di hutan, sedangkan hutan dibutuhkan untuk menetralisir emisi CO2 di udara.
- Recycle
Gunakan barang atau pakaian yang terbuat dari bahan ramah lingkungan. Gunakan barang yang dibuat dari bahan bahan yang didaur ulang untuk menyelamatkan lingkungan.
- Menjadi Vegetarian
Sebuah studi menjelaskan bahwa hal menjadi vegetarian dapat memperbaiki kondisi planet bumi, dan menghilangkan produk daging dan susu. Hal ini dikarenakan dampak lingkungan yang dihasilkan dari produksi dan konsumsi daging dan susu lumayan besar, sehingga menjadi vegetarian dapat mengurangi dampak buruknya bumi.
- Menanam pohon (Reboisasi)
Mulailah menanam pohon, dengan menanam pohon dapat mengurangi resiko terjadi banjir yang menjadi salah satu dampak dari pemanasan global.
- Kampanye menjaga alam dan lingkungan
Menyebarkan pengetahuan terkait perubahan iklim dan memberikan edukasi kepada orang lain. Mari bersama sama menghormati serta menjaga alam dan lingkungan. Terlibat dalam kegiatan sosial untuk menyayangi bumi. Berikan sumbangan uang, tenaga dan pikiran untuk mengatasi pemanasan global.
Begitu banyak hal yang dapat mulai kita lakukan untuk saling berperan sehingga dapat mengurangi pemanasan global dan dampak buruk yang ada akan semakin kecil dikemudian hari.
“Sehingga kita dapat hidup lebih nyaman dan tentram di bumi kita”
Penulis Raden Aji merupakan mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Lampung angkatan 2021
Komentar