Kabupaten Asahan, (Metropolis.co.id) – Peringatan Hari Kartini merupakan momentum untuk meneruskan semangat dalam memperjuangkan kesamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Perjuangan dan semangat Ibu Kartini telah memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perempuan untuk berambisi dan menentukan masa depannya sendiri. Ini disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Asahan Ny. Hj. Titiek Sugiharti Surya mengawali sambutannya pada acara Peringatan Hari Kartini ke-145 Kabupaten Asahan di Gedung Serba Guna Kisaran, Rabu (24/05/2023).
Ketua TP PKK Kabupaten Asahan juga mengatakan, salah satu upaya menuju kesetaraan gender adalah melalui pemberdayaan ekonomi perempuan di bidang kewirausahaan. “Agar usahanya dapat beradaptasi dengan era transformasi digital saat ini, kita harus dapat memanfaatkan teknologi informasi”, ucapnya.
Terakhir Ketua mengatakan, thema Hari Kartini tahun ini adalah “Perempuan Berdaya, Tingkatkan Martabat dan Kesejahteraan Bangsa”, karena itu, dirinya berharap agar perempuan di Kabupaten Asahan dapat berdaya dalam meningkatkan martabat dan kesejahteraan keluarga.
Sementara Bupati Asahan pada pidatonya yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan Drs. John Hardi Nasution, M. Si mengatakan, karena pentingnya peran perempuan dalam pembangunan, Pemerintah Indonesia membidik empat sektor utama yakni di Bidang Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta terkait pencegahan kekerasan. Di samping itu, langkah strategis disiapkan untuk mengatasi isu pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’S), terutama tujuan kesetaraan gender.
Pertama, John mengatakan, di bidang pendidikan. Pemerintah mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun serta menyediakan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga miskin melalui Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan. Kedua, di sektor kesehatan, Indonesia fokus untuk memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu, anak, dan remaja, mengakselerasi usaha perbaikan nutrisi, mengintegrasikan kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum pendidikan, mendorong pengetahuan dan keterampilan berkeluarga, serta memperbaiki akses dan kualitas keluarga berencana.
Ketiga, di bidang ketenagakerjaan, Pemerintah fokus untuk memperluas kesempatan kerja, mendorong fleksibilitas pasar tenaga kerja, menyesuaikan gaji dengan mekanisme pasar, memperbaiki keterampilan dan kapasitas tenaga kerja dengan pelatihan untuk perempuan, dan menguatkan implementasi kebijakan tenaga kerja.
Terakhir, yang keempat ialah terkait pencegahan kekerasan. Indonesia menargetkan peningkatan pemahaman atas definisi kekerasan dan penyelundupan perempuan, menyediakan perlindungan hukum bagi kasus kekerasan terhadap perempuan dan meningkatkan efektivitas pelayanan bagi penyintas anak dan perempuan. “Mari kita jadikan momentum Hari Kartini untuk meningkatkan kesetaraan bagi perempuan dan gender balance disegala kehidupan”, tandasnya.
Diskominfo Asahan
Komentar