Bandar Lampung (Metropolis.co.id) – Dosen dan mahasiswa Pendidikan Matematika dituntut tidak hanya bisa mengajar, namun juga bisa menjadi edupreneur.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Matematika (PSPM) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Raden Intan Lampung (RIL), Dr Bambang Sri Anggoro MPd pada Pelatihan Pengembangan e-Modul (Digitally Modul) Matematika Berbasis High Order Thinking Skill (HOTS) dan Nilai-nilai Keislaman.
Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Meeting Lt.1 Gedung Academic & Research Center serta diikuti oleh 30 dosen dan 50 mahasiswa PSPM itu, Dr Bambang berharap para mahasiswa mampu membuat konten-konten atau modul terkait dengan edupreneur.
“Gejala global saat ini yang kita lihat bahwa selain kita harus mempunyai kompetensi matematika, kita juga diharapkan memiliki skill yang menunjang wirausaha,” tandasnya.
Edupreneur terkait Pendidikan Matematika, sambungnya, salah satunya bisa dilakukan dengan membuat e-Modul berbasis HOTS dan Islami yang berisi suatu konten digital yang bersifat mendidik.
Foto bersama Wakil Dekan I, Ketua PSPM, para dosen dan mahasiswa dengan narasumber.
Dengan menghadirkan pemateri Dr Achmad Bukhori MPd selaku Kepala Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Jurnal LPPM Universitas PGRI Semarang, pelatihan tersebut dibuka oleh Dekan FTK yang diwakili oleh Wakil Dekan I, Prof Dr H Deden Makbuloh MAg.
Prof Deden mengatakan, kegiatan ini memenuhi pilar kedua dari 3 pilar yang digaungkan pimpinan UIN RIL saat ini, yaitu Internasionalisasi, Digitalisasi, dan Kemandirian.
“Guru jika tidak bisa mendigitalisasi, itu akan tertinggal. Demikian yang dikatakan oleh Wakil Dekan I FTK itu. “Ini menjadi peluang dan tantangan yang harus dihadapi, agar kita mampu menyusun modul pembelajaran digital,” pungkasnya.
Humas UIN RIL
Komentar