Luna-25 Gagal Mendarat di Bulan, Rusia Siapkan Misi Susulan

Nasional605 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Pada 19 Agustus lalu, misi Luna-25 milik Rusia gagal mendarat dan menabrak permukaan Bulan. Meski percobaan mendarat di kutub selatan Bulan kali ini gagal, Rusia sudah menyiapkan tiga misi susulan ke satelit alami Bumi tersebut.

Luna-25 seharusnya menjadi penerus dari misi Luna yang pertama kali diluncurkan oleh Uni Soviet pada tahun 1950-an. Misi ini berlangsung hingga tahun 1970-an sebagai bagian dari space race dengan Amerika Serikat, sebelum vakum selama hampir 50 tahun.

Namun misi Luna-25 tidak berjalan semestinya karena wahana antariksa ini mengalami masalah saat pendaratan dan menabrak permukaan Bulan. Tapi bagi Kremlin, kejadian ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena bisa menjadi pembelajaran untuk misi selanjutnya.

“Ini bukan alasan untuk putus asa, atau membuat kita kehilangan harapan,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dikutip dari Futurism, Selasa (5/9/2023).

“Ini adalah alasan lain untuk menganalisa penyebab (kegagalan) dan mengeliminasinya di lain waktu,” sambungnya.

Ke depannya, Rusia sudah menyiapkan tiga misi susulan ke Bulan yaitu Luna-26, Luna-27, dan Luna-28. Luna-26 dijadwalkan meluncur pada tahun 2027, tapi tidak diketahui apakah insiden yang dialami Luna-25 akan mempengaruhi jadwal tersebut.

Sedangkan Luna-27 dirancang untuk meneliti komposisi tanah Bulan di dekat kutub selatan Bulan, yang tidak jauh berbeda dengan misi Chandrayaan-3 milik India yang saat ini sedang berlangsung. Setelahnya ada misi Luna-28 yang ditujukan untuk membawa sampel Bulan ke Bumi.

Tapi Rusia menghadapi banyak tantangan untuk mewujudkan tiga misi ini. Saat ini saja Negeri Tirai Besi masih terlibat perang dengan Ukraina, yang berdampak pada program luar angkasanya.

Contohnya, tahun lalu badan antariksa Eropa (ESA) mengumumkan telah menghentikan semua kerjasama dengan Rusia dalam misi ke Bulan di masa depan. Tapi menurut Peskov, perjalanan Rusia ke Bulan baru dimulai.

“Kita tahu jalan menuju bintang adalah melewati duri. Hal utamanya adalah melanjutkan program (luar angkasa) Rusia,” pungkasnya.

Detik

Komentar