Jakarta, (Metropolis.co.id) – Penjual cheese tart ini jadi sorotan setelah menghina seorang Tiktoker. Penjual itu merasa tidak terima dengan ulasan Tiktoker yang hanya memberi nilai jualannya 3.5/10.
Belakangan ini banyak kreator konten makanan yang suka mengulas restoran hingga jajanan menarik. Sebagian konten kreator mungkin tidak berani memberi ulasan terlalu jujur, tetapi ada juga konten kreator yang cukup jujur menilai makanan yang mereka coba.
Para pengunjung atau konten kreator makanan ini tidak takut memberi rating buruk serta mengkritik restoran atau penjual atas makanan yang mereka tawarkan.
Sayangnya, tidak semua penilaian jujur dari para foodies diterima dengan baik oleh pihak restoran atau penjual makanan. Sejumlah penjual makanan atau restoran ada juga yang tidak menerima kritik dan saran pengunjung.
Penjual atau restoran yang tidak terima diberi rating buruk pun terkadang menyikapi hal ini dengan kurang bijak dan profesional. Seperti penjual cheese tart ini yang justru menghina Tiktoker karena jualannya diberi rating buruk.
Konten kreator makanan, Jason, membagikan ulasan jujurnya di TikTok @scaredtodie, setelah mencoba cheese tart yang belum lama ia beli di sebuah festival kuliner. Cheese tart itu dibeli dari gerai bernama Cheesetart Buncit yang menawarkan chese tart dengan berbagai variasi rasa.
Pada video tersebut, Jason membeli beberapa macam cheese tart. Namun, ketika salah satunya dicoba, raut wajah Jason seperti kurang suka. Pria ini pun memberi rating cheese tart itu 3.5/10. Menurutnya, rasa keju di tart ini kurang cocok dengan isiannya, lapor hype.my.
Jason juga membagikan ulasan jujurnya ini langsung ke penjual cheese tart. Mungkin hal ini ia lakukan agar penjual cheese tart itu bisa memperbaiki rasa makanannya.
Tidak lama setelah Jason mengunggah dan membagikan video ulasan, penjual cheese tart pun turut mengunggah video tanggapan. Namun, video tanggapan itu tampak seperti rasis. Sebab, dalam video, penjual cheese tart ini mengejek kepopularitasan Jason.
Awalnya penjual wanita ini mengungkap setiap orang punya selera berbeda dan dia tidak bisa memaksa setiap orang untuk suka dengan jualannya. Namun, kata-kata perumpamaan yang digunakan terdengar seperti mengolok Tiktoker itu.
Penjual cheese tart ini mengungkap, “Semua orang punya selera berbeda, dan saya tidak bisa memaksa orang yang punya selera seperti ‘babi’ untuk makan nasi lemak”
Di akhir video, penjual cheese tart di Malaysia ini mengungkap, pengunjung lain akan rugi jika mendengar kata-kata Jason.
Melihat tanggapan penjual, Jason setuju jika tidak semua orang kenal dia dan semua orang memang punya selera berbeda. Tanggapan ini pun dihormati Jason. Namun, ia merasa perumpaan ‘babi’ yang diucap oleh penjual itu sangat tidak sopan.
Video ini tidak hanya viral di TikTok, tetapi juga Twitter. Melihat tanggapan penjual cheese tart itu, banyak netizen pun yang lebih banyak mendukung Jason. Netizen merasa kritik ini seharusnya menjadi kesempatan bagi penjual itu untuk meningkatkan rasa dan kualitas makanannya. Bukan justru menjadi ruang bagi dia untuk menghina orang lain.
Netizen lain juga menganggap tanggapan penjual cheese tart itu sangat tidak dewasa dan tidak profesional. Netizen pun berujung meninggalkan kesan buruk kepada penjual cheese tart itu.
Setelah mendapat banyak komentar netizen, penjual cheese tart itu tidak meresponnya lagi. Namun, menurut netizen, penjual ini sebenarnya membaca komentar itu, tetapi ia memilih menghapus komentar-komentar buruk yang muncul di videonya.
Sebenarnya, ini bukan pertama kali ulasan Jason tidak diterima oleh penjual makanan. Sebelumnya, Jason juga pernah ada masalah dengan influencer lain setelah memberi ulasan terhadap pizza wagyu.
Detik
Komentar