Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Meski lepas dari hukum, lantaran tidak ada laporan dari pihak yang dirugikan. Oknum dosen UIN Raden Intan Lampung, SHD (33) dan mahasiswi VO (22) tak lepas dari sanksi pihak kampus.
Oknum dosen yang bersatus P3K tersebut dinyatakan di non aktifkan. Sementara Mahasiswi diberhentikan sebagai mahasiswi UIN Lampung.
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Humas UIN Raden Intan Lampung Anis Handayani kepada media, Rabu (11/10/2023).
“Kami telah melaksanakan rapat dengan pimpinan merespon pemberitaan dosen dan mahasiswi terkait. Berdasarkan rapat tersebut UIN Lampung menyatakan oknum dosen dan mahasiswi tersebut telah di non aktifkan dan diberhentikan,” kata Anis.
Ia menyebutkan keputusan ini merujuk kepada Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung tentang Larangan, Jenis Pelanggaran, Bentuk Sanksi, dan Tata Cara Pemberian Sanksi, point 11.
Ia melanjutkan, dalam Kode Etik itu disebutkan, bahwa mahasiswi VO tersebut telah jelas-jelas melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai moral, susila dan bertentangan dengan ajaran agama islam.
“Penonaktifan oknum dosen tersebut karena telah melanggar Kode Etik Dosen. Kemudian telah melanggar perjanjian kontrak sebagai dosen tetap Non PNS. Selanjutnya telah mencemarkan nama baik UIN Lampung,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, oknum dosen di Lampung SHD diserahkan oleh warga ke Polda Lampung lantaran kerap berduaan di kediamannya dengan seorang mahasiswi di Perumahan Bahtera Indah Sejahtera, Sukarame, Bandarlampung.
Kedua oknum langsung dibawa ke Mapolda Lampung, Senin 9 Oktober 2023 sekitar pukul 23.00 WIB.
Keduanya sempat menyita perhatian publik, lantaran oknum dosen berstatus pria beristri dan memiliki dua orang anak.
Sementara sang mahasiswi sedang menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan sang dosen sebagai pendamping.
Red
Komentar