Foto Satelit Ungkap Ratusan Kendaraan Militer Israel Dekati Gaza

Nasional505 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Citra satelit mengungkap bahwa Israel telah mengerahkan ratusan kendaraan tempur lapis baja termasuk tank, di mana bersiap untuk menyerang Gaza dalam invasi darat.

Penumpukan kendaraan militer Israel yang terlihat dalam citra satelit berada sekitar 6 kilometer di utara Erez Crossing, sebuah titik masuk utama di perbatasan utara Gaza.

Tank dan kendaraan lapis baja lainnya terlihat dalam gambar, yang diambil akhir pekan lalu oleh Planet Labs. Di antaranya adalah tank Merkava, pengangkut personel lapis baja, dan buldoser militer.

Menjelang invasi darat, Israel telah meminta penduduk Gaza utara untuk mengungsi ke bagian selatan wilayah tersebut. Militer Israel telah memobilisasi sekitar 300 ribu tentara cadangan untuk menyerang Hamas di Gaza.

“Sekitar 200 kendaraan yang disebut milik Israel telah berkumpul. Kemungkinan bahwa militer Israel sedang mempersiapkan invasi darat adalah tinggi,” cetus Hidenori Watanabe, profesor studi informasi di University of Tokyo yang dikutip detikINET dari Nikkei.

Kekuatan militer Israel memang terhitung besar dengan peralatan terkini. Menurut International Institute for Strategic Studies, Israel punya 400 tank Merkava Mk4 dan lebih dari 1.190 kendaraan pembawa personel, serta sekitar 500 artileri.

“Siapapun yang melihat Gaza dari kejauhan saat ini akan melihatnya dari dalam, saya berjanji pada kalian. Mungkin butuh seminggu, sebulan, dua bulan sampai kita menghancurkan mereka,” kata Menhan Israel Yoav Gallant, saat berbicara di depan para tentara.

Namun meski punya keunggulan teknologi militer, menaklukkan Hamas di Gaza dipandang bukan perkara mudah. Pertama, Hamas punya jaringan terowongan sangat panjang yang sulit ditaklukkan. Luas dan lokasi pastinya tak diketahui tetapi dapat dipastikan jaringannya sangat luas dan memungkinkan pergerakan pasukan dan amunisi di bawah tanah secara efisien.

Sedangkan medan perkotaan padat yang dipenuhi puing-puing seperti di Gaza di mana sebagian bangunan hancur atau rusak akibat pemboman udara dan tembakan artileri, justru dinilai merupakan jenis medan yang paling menuntut dan menantang. Bahkan nasib Israel bisa seperti Jerman saat menyerang Stalingrad kala Perang Dunia II.

“Stalingrad terlintas dalam pikiran. Terlepas dari pelatihan dan pengalaman militer mereka yang lebih baik serta keunggulan teknis yang luas, tentara Jerman di sana berjuang selama delapan bulan untuk merebut kota yang hancur tersebut, namun dikalahkan tekad dan pengorbanan para pembela Uni Soviet,” tulis Al Jazeera yang dikutip detikNET.

detik

Komentar