Tentara Israel Kena Mental Imbas Perang, Psikiater Pilih ‘Kabur’ ke Inggris

Nasional1301 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Media Israel melaporkan 1.600 tentara menunjukkan gejala reaksi stres akibat perang ketika sistem kesehatan mental negara itu menghadapi kehancuran. Setidaknya 250 tentara diberhentikan dan ditarik dari tugas karena alasan gangguan mental.

Situs berita Israel Walla melaporkan gejala reaksi stres pertempuran telah muncul pada setidaknya 1.600 tentara Israel sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza sekitar dua bulan lalu.

Menurut laporan tersebut, gejalanya dapat muncul selama atau setelah aktivitas. Gejala yang dikeluhkan antara lain detak jantung cepat, berkeringat, peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba, tubuh gemetar yang tidak terkendali, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk bergerak. Jika gejala tersebut berlanjut selama lebih dari empat minggu, kondisi prajurit dapat memburuk menjadi gangguan stres pasca-trauma yang parah.

Di sisi lain, laman Palestine Chronicle menyebut sistem kesehatan mental di Israel di ambang kolaps. Menurut laporan, situasi layanan kesehatan menjadi lebih buruk lagi karena puluhan psikiater yang bekerja di sistem kesehatan mental masyarakat Israel baru-baru ini berangkat ke Inggris.

Dr Shmuel Hirschmann, Ketua Forum Direktur Pusat Kesehatan Mental Israel yang mengatakan bahwa sistem kesehatan mental kekurangan sekitar 400 psikiater.

Menurut survei tenaga kerja medis yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan setahun yang lalu, jumlah psikiater per kapita di Israel telah menurun sebesar 19 persen selama dekade terakhir. Menurut sumber di sistem perawatan kesehatan mental, banyak dokter yang berangkat ke Inggris melakukan hal tersebut sebelum beban kerja meningkat setelah tanggal 7 Oktober.

Ratusan psikiater telah mengikuti ujian izin praktik kedokteran di Inggris dalam beberapa bulan terakhir. Dua belas di antaranya sudah menyatakan niatnya untuk berangkat.

Detik

Komentar