Jakarta, (Metropolis.co.id) – Politis PDIP Masinton Pasaribu beradu pendapat dengan Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. Keduanya membahas terkait migrasi relawan kubu Anies Baswedan dan kubu Ganjar Pranowo ke kubu Prabowo Subianto.
Migrasi dukungan ini bermula dari pengumuman secara bersamaan yang dilakukan relawan Turun Tangan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan relawan Sahabat Ganjar Pranowo (SGP). Pengumuman itu pun diapresiasi oleh Wakil Komandan TKN Golf Bidang Relawan, Ahmad Gojali Harahap.
Pengumuman dukungan tersebut disampaikan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (12/1). Gojali mengaku gembira organisasi relawan yang akhirnya melabuhkan dukungan kepada paslon nomor urut 02.
“Akhir-akhir ini terutama setelah debat pilpres yang ketiga itu migrasi kepada Pak Prabowo atau dukungan kepada Pak Prabowo itu semakin hari semakin banyak dan mengalir terus,” kata Gojali.
Gojali kemudian mengungkit Prabowo-Gibran belum lama ini juga mendapat dukungan dari Pendukung Anies-Muhaimin (PAM) dan Pejuang PPP. Gojali optimistis Prabowo-Gibran dapat menang satu putaran.
“Mudah-mudahan kehadiran teman-teman ini bisa menambah kekuatan kita menang sekali putaran,” kata Gojali.
Di forum yang sama, inisiator Gerakan Turun tangan Yogyakarta, Sanghyang Sukma Wahyu Abadi, mengatakan alasan pihaknya mengalihkan dukungan ke Prabowo-Gibran. Menurutnya, penampilan Anies Baswedan dalam debat capres ketiga yang menyerang Prabowo secara personal tidak mencerminkan jiwa kepemimpinan.
“Mungkin Pak Prabowo tidak pintar berdialektika, tetapi kami melihat Pak Prabowo melakukan baktinya kepada negeri ini dengan baik. Itulah salah satu alasan kami kenapa migrasi ke Prabowo-Gibran,” kata Sanghyang.
Sementara, Ketua Umum Sahabat Ganjar Pranowo (SGP), Ahmad Muhdlor Ihsan, mengatakan pihaknya mengalihkan dukungan ke Prabowo-Gibran lantaran merasa tidak dihargai.
“Mohon maaf, kita sudah habis Rp 2,2 miliar selama 2 tahun. Kenapa SGP menarik dukungan karena kami, ketua umum SGP dan seluruh jajaran pengurus se-Indonesia, merasa sudah diinjak-injak harga diri kita, kata Muhdlor.
Muhdlor menjelaskan, SGP telah dibubarkan pada 26 Desember 2023. Mereka kemudian membentuk Barisan Santri Indonesia (BSI).
“BSI barisan santri Indonesia bertekad bulat untuk memenangkan pasangan 02 Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka satu putaran,” kata Muhdlor.
Masinton Tuding Dukungan Dikondisikan
Masinton lantas mengomentari migrasi dukungan tersebut. Dia menuding pengumuman pergeseran dukungan itu sudah dikondisikan.
“Ya biasa itu mah memang yang sudah dikondisiin, jangankan organisasi relawan yang cair, partai aja juga dimanipulasi tuh,” kata Masinton Pasaribu di Oflan Donnut-Third Coffee, Bangka, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
Masinton mengatakan manipulasi juga dilakukan terhadap partai politik bukan hanya organisasi relawan. Dia mencontohkan sejumlah deklarasi di Jawa Tengah yang seakan-akan dilakukan oleh PDIP lantaran membawa bendera PDIP.
“Ada kan beberapa kali mereka memobilisasi seakan-akan itu dari PDIP baik saat pendaftaran bawa bendera PDIP, kemudian ada beberapa deklarasi di Jawa Tengah dan sebagainya seakan-akan itu dari PDIP dan juga bukan hanya terhadap PDIP, partai-partai lain pendukung paslon lain itu dimobilisasi cara-cara begitu, sudah lah ya kan tapi ya cara-cara itu kan nggak ada etik proses politik tapi kita maklumi karena sejak awal sudah tidak ada etika,” ujarnya.
Nusron Balas Masinton
Tak tinggal diam, Nusron Wahid lantas membalas pernyataan Masinton. Dia mempertanyakan bagaimana cara mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat.
“Silakan Pak Masinton mau ngomong apa. Memang kita bisa mengkondisikan orang-orang pintar dan terhormat?” kata Nusron kepada wartawan, Minggu (14/1).
Nusron mengatakan mayoritas mereka yang bergabung dengan Prabowo dan Gibran lantaran program yang ditawarkan. Ia menegaskan jika perpindahan dukungan ini fakta yang ada di lapangan.
“Faktanya migrasi itu ada dan riil. Rata-rata orang migrasi karena tertarik dengan program dan figur Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka yang tenang dan teduh. Meski sudah dikuyo-kuyo,” katanya
detik
Komentar