Bertemu Organisasi Film, Anies Bicara Langkah Minimalis Pembajakan

Nasional738 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar agenda dialog dengan sejumlah organisasi perfilman Indonesia. Salah satu yang dibahas adalah terkait visi Anies untuk industri film Indonesia.

“Dalam diskusi ini kami sampaikan bahwa visi kami adalah mengembalikan, menumbuhkan ekosistem perfilman yang sehat, sehingga semua unsur dalam dunia perfilman bisa tumbuh dengan baik,” kata Anies di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Sabtu (20/1/2024).

Beberapa aspek di antaranya pendidikan, produksi, distribusi, dan aspek penghargaannya agar bisa tumbuh dengan baik. Anies menilai potensi industri film di Indonesia sangat besar.

“Kita melihat industri film kita ini potensi amat besar, dan kompetensinya tidak kalah dengan pelaku industri film di berbagai negara yang dianggap maju dalam perfilman,” ucapnya.

Namun, kata dia, banyak aspek regulator dalam industri film yang belum memungkinkan untuk berkembang. Maka, Anies berkomitmen membangun ekosistemnya.

“Tujuannya membuat agar film Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan tamu mempesona di negeri orang,” imbuhnya.

Menurut Anies, negara harus memandang pendanaan dunia perfilman sebagai investasi. Sama seperti kebudayaan, pendidikan, dan kesehatan.

“Karena sifatnya investasi, maka dia akan memberikan return. Nah returnnya memang tidak langsung, tidak segera. Tapi dia akan memberikan return yang besar dalam waktu yang agak panjang,” terangnya.

Maka dengan cara pandang seperti itu, kata Anies, negara bisa mengalokasikan anggaran yang cukup. Sehingga bisa muncul ekosistem yang lebih sehat.

“Dengan ekosistem sehat, karya-karya baik akan muncul, pelaku dunia perfilman juga akan meningkat, dan akhirnya negara dan bangsa akan merasakan kemajuan yang didorong lewat perfilman,” tuturnya.

Anies lalu ditanya mengenai masih ada warga yang menonton film bajakan. Dia menjawab bahwa penegakkan hukum harus dilakukan, serta membangun kesadaran masyarakat.

“Nah itu penegakkan hukum, jadi bagaimana kita seriusi penegakkan dalam urusan pembajakan ini. Kemudian yang kedua membangun kesadaran juga bahwa menonton bajakan itu sebetulnya seperti pencurian, jadi kesadaran,” pungkasnya.

detik

Komentar