Ancang-ancang Mundur, Mahmud Md: Surat Belum Diterima Istana

Politik1068 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Cawapres no urut 3 Mahfud Md menguak rencananya mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam pada waktu yang pas Pihak Istana Kepresidenan belum menerima pesan pengunduran dari Mahfud.

Mahfud mengutarakan rencananya mundur dari Kabinet Jokowi pada dikala kunjungannya di Semarang. Kala itu sudah tersebar isu jika Mahfud ingin mundur dari menteri. Terlebih berita itu timbul sehabis capresnya, Ganjar Pranowo menganjurkan supaya Mahfud mundur biar tidak terdapat konflik kepentingan.

Isu itu setelah itu dijawab Mahfud di Semarang yang pula disiarkan dalam siaran langsung di YouTube Mahfud Md Offisial, Selasa (23/1) kemarin. Mahfud pada dikala itu menegaskan tidak terdapat perihal yang berlawanan dengan statment Ganjar.

Mahfud berkata anjuran dari Ganjar telah bersumber pada konvensi bersama. Serta Mahfud pula mengutarakan hendak mundur di waktu yang pas

“Apa yang di informasikan Pak Ganjar ke publik sore ini merupakan konvensi aku dengan Pak Ganjar semenjak dini kalau aku pada saatnya yang pas nanti tentu hendak mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata Mahfud dalam kegiatan di Semarang.

“Jadi tidak terdapat pertentangan dengan Pak Ganjar. Itu sebabnya jika kerabat seluruh teliti pada dikala penutupan debat itu aku kan membacakan suatu statment ‘Saya. berterima kasih kepada Pak Jokowi yang sudah mengangkut aku 4,5 tahun kemudian selaku Menko Polhukam’,”. lanjut ia

Mahfud membeberkan alibi soal rencananya mundur. Ia berkata salah satunya mau jadi contoh pejabat yang turut kontestasi Pemilu tidak rangkap jabatan.

“Satu, bagi berdasarkan ketentuan itu tidak dilarang. dahulu yang tidak dilarang itu menteri, pejabat-pejabat pusatlah. namun menjelang pilpres yang kemarin ditambah lagi aturannya, apalagi wali kota juga ya tidak wajib mundur. Aturannya ditambah, sementara itu itu ketentuan lama yang cuma menyebut menteri serta pejabat-pejabat tertentu. tetapi tidak apa-apa,” katanya.

“Kedua, aku pula mau berikan contoh, jika aku ini jadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah aku masih memakai peran aku buat menggunakan sarana negeri ataupun tidak. Ini telah 3 bulan aku jalani aku tidak sempat memakai sarana negara,” tambahnya.

Respons Jokowi serta Ma’ruf. Amin

Soal rencana Mahfud Md mundur direspons Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menghargai keputusan itu.

“Ya itu hak serta aku sangat menghargai,” ucap Jokowi di Pangkalan TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI) ANGKATAN UDARA (AU) Halim, Jakarta, Rabu (24/1).

Wakil Presiden Ma’ruf. Amin pula menjawab rencana Mahfud Md mundur dari Menko Polhukam. Ma’ruf. berkata kemauan mundur itu hak tiap menteri.

“Saya kira semacam dikatakan Presiden ya jika seorang ingin mundur kan memanglah haknya, seseorang menteri mundur itu kan haknya. Jadi tidak terdapat masalah,” ucap Ma’ruf. dikala membagikan penjelasan pers usai meninjau RSD Wongsonegoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (26/1).

Ma’ruf. berkata bila Mahfud mengundurkan diri, keputusan soal penggantinya ialah hak prerogatif Presiden Jokowi. Nantinya, lanjut Ma’ruf,. Jokowi hendak menimbang apakah butuh menteri baru ataupun diisi pejabat sedangkan

“Nanti jika memanglah terjalin mundur apakah hendak ditukar ataupun dijabat sedangkan itu nanti hak prerogatif Presiden, nanti Presiden hendak memikirkan apa memanglah butuh Menko baru ataupun sedangkan dijabat oleh… hingga akhir, itu nanti hak prerogatif Presiden,” katanya.

Ma’ruf. berharap bila Mahfud formal mengundurkan diri, tidak hendak terjalin kendala di kabinet. Baginya Jokowi hendak memastikan apakah terdapat pengganti ataupun diisi oleh pejabat sedangkan

“Ya aku harap tidak terjalin kendala awal kan itu memanglah hak seseorang menteri mundur, pasti tentu hendak dijabat ataupun ditunjuk menteri yang definitif yang ketahui persis perkara yang berkait dengan Polhukam. Sebab itu aku kira tidak hendak sangat mengusik lah,” katanya.

detik

Komentar