Jakarta, (Metropolis.co.id) – PP PBSI memberikan evaluasi menyusul tersingkirnya empat wakil Indonesia di fase grup Olimpiade 2024. Nyaris semua dari yang tersingkir dinilai tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik.
Tampil dengan kekuatan enam wakil di lima sektor, PP PBSI mengharapkan para atletnya bisa melaju sejauh mungkin di ajang olahraga multievent paling bergengsi sejagat raya tersebut.
Alih-alih bisa menembus perempatfinal, empat wakil langsung tersingkir di fase grup Olimpiade 2024. Mulai dari ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, hingga Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting dari sektor tunggal putra.
Kepala bidang Pembinaan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja mengatakan sebagai atlet tentunya ada perasaan kecewa karena gagal di Olimpiade. Tapi ia juga tak menampik bahwa ada ketidakmampuan atletnya mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
“Saya tahu sebagai atlet pasti tidak mau kalah tapi kita perlu lihat bagaimana permainan di lapangan, bagaimana daya juang di lapangan,” kata Ricky dalam kutipan cepatnya melalui PBSI.
“Kecuali Ginting, saya melihat kekalahan ini karena tidak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Sementara secara persiapan kalau saya rasa sudah benar-benar maksimal tapi secara di lapangan belum keluar secara maksimal,” ujarnya.
Anthony Ginting, kata Ricky menambahkan, sudah terlihat berusaha mengerahkan seluruh kemampuan secara maksimal. Tapi lawannya tampil amat baik dan lebih sip sehingga mengalahkan juara Asia 2023 itu.
“Ginting jatuh bangun mengejar bola tapi memang lawannya, Toma Popov, dengan dukungan suporter tuan rumah juga tampil sangat baik. Seperti tidak ada celah,” kata juara Olimpiade 1996 di Atlanta tersebut.
“Disayangkan memang Ginting tidak berhasil mengatasi karena seharusnya dengan levelnya, hal seperti ini bisa dilewati dan ada beberapa kesempatan untuk mengungguli lawan. Inilah Olimpiade dengan semua atmosfernya, memang berbeda dengan turnamen lain. Beban dan tekanan besar akan dirasakan semua atlet.”
“Siapa yang siap secara mental dan bisa mengatasi rasa takut, rasa gugup dan demam panggung itu yang akan menang. Berbicara skill dan teknis semua sudah sama,” ujar pria berusia 53 tahun itu.
“Bagaimana para atlet-atlet top dunia bahkan menumpahkan euforia kemenangan sangat luar biasa saat menang padahal baru babak-babak awal. Ini bukan hanya kemenangan kepada lawan tapi kemenangan atas pikiran-pikiran mereka sendiri. Itu yang sangat membedakan. Siapa yang bisa menentukan? Ya atlet itu sendiri,” tambahnya.
Masih ada asa sabet medali bulutangkis
Berkaitan dengan itu, Ricky berharap dua wakil bulutangkis yang tersisa di Olimpiade 2024 dapat memberikan hasil terbaik. Ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Gregoria Mariska Tunjung yang akan bertanding Kamis (1/8).
“Perjalanan belum usai, hari ini Fajar/Rian dan Gregoria akan berjuang di fase knockout. Pesan saya anggap lah ini sebagai laga final,” kata Ricky.
“Lebih fokus, lebih percaya diri akan kemampuan yang dipunya. Bermain dengan tenang dan menikmati setiap poin demi poin. Berjuang sekuat tenaga dan jangan menyerah sebelum umpire mengatakan selesai,” dia memberi pesan.
detik
Komentar