Kepala PCO Ungkap Ada Usulan Pemasangan Stairlift Permanen di Borobudur

Nasional735 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Pemasangan stairlift di Candi Borobudur, Kota Magelang, Jawa Tengah, sempat memicu kontroversi di publik. Hal itu lantaran keberadaan stairlift berpotensi merusak status cagar budaya candi terbesar di Indonesia tersebut.

Kini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan, muncul usulan stairlift dipasang permanen. Ide itu datang dari berbagai pihak, termasuk kelompok umat Buddha dan instansi kebudayaan.

“Awalnya itukan dibikin untuk sementara, tapi sekarang ada masukan-masukan dari beberapa kelompok teman-teman buddhis ada kelompok dari yang juga apa, pemerintah kebudayaan ada yang meminta,” kata Hasan ketika ditanya apakah fasilitas tersebut saat diskusi di Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).

Menurut Hasan, sejumlah kelompok menyampaikan pentingnya fasilitas aksesibilitas bagi pengunjung lanjut usia maupun penyandang disabilitas. Dia mencontohkan, beberapa situs sejarah dunia, seperti Acropolis di Yunani maupun bangunan bersejarah di Wina, Austria, telah dilengkapi dengan sarana serupa seperti lift dan jalur landai.

“Karena di berbagai situs, budaya situs sejarah Dunia juga kalau pengen situs itu menjadi situs yang inklusif juga bisa dinikmati oleh orang-orang yang misalnya orang yang sudah berumur orang-orang yang ada keterbatasan fisik itu dilengkapi dengan alat-alat seperti itu, ada usulan begitu sekarang ya usulan seperti itu kan tentu ya nanti bisa dipertimbangkan usulan-usulan seperti itu,” kata Hasan.

Menurut dia, pemasangan fasilitas itu sangat dimungkinkan. “Kalau kita main ke Akropolis juga ada, ada rem, ada lift, gitu kita mai ke beberapa peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di viena misalnya naik tangga juga ada starlift,” ujar Hasan. 

Meski demikian, Hasan menekankan, saat ini rencana tersebut masih dalam bentuk usulan. Keputusan permanen atau tidaknya penggunaan stairlift masih menunggu pembahasan lebih lanjut di tingkat kementerian dan lembaga terkait.

“Sekarang masih berupa usulan nanti akan betul-betul jadi permanen atau tidaknya tentu ada keputusannya nanti. Rapat lah dari kementrian kebudayaan, gitu ya dari dewan cagar budaya dari pihak pengelola di sana tentu mereka ajak rapat bareng dulu menanggapi usulan-usulan itu,” ujar Hasan.

Dia menilai, aspirasi pemasangan stairlift permanen tetap patut diperhatikan karena mencerminkan semangat pelestarian yang juga memperhatikan hak aksesibilitas bagi semua lapisan masyarakat. Dengan begitu, sambung Hasan, semua kalangan bisa mengakses wisata Candi Borobudur.

“Tapi sebagai sebuah usulan ini kayaknya usulan yang bagus kan supaya cagar budaya kita tempat-tempat sejarah kita juga inklusif buat orang-orang yang secara usia mungkin secara fisik punya keterbatasan bisa menikmati itu,” kata Hasan mengakhiri. 

Dia menilai, aspirasi pemasangan stairlift permanen tetap patut diperhatikan karena mencerminkan semangat pelestarian yang juga memperhatikan hak aksesibilitas bagi semua lapisan masyarakat. Dengan begitu, sambung Hasan, semua kalangan bisa mengakses wisata Candi Borobudur.

“Tapi sebagai sebuah usulan ini kayaknya usulan yang bagus kan supaya cagar budaya kita tempat-tempat sejarah kita juga inklusif buat orang-orang yang secara usia mungkin secara fisik punya keterbatasan bisa menikmati itu,” kata Hasan mengakhiri

Republika

Komentar