Soal Sarana Latihan Atletik, KONI Lampung Segera Cari Solusi

Sport News345 Dilihat

Bandar Lampung, Metropolis – Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat (TH) terus berusaha untuk turun ke lapangan melihat dari dekat situasi cabang-cabang olahraga yang ada di Bandarlampung.

Ini dilakukan oleh Ketum KONI Lampung selain untuk berkenalan dengan beberapa pengurus cabor, atlet dan pelatih, juga secara makro melihat situasi pembinaan, sarana dan prasarana yang ada saat ini.

“Tentu saya sebagai pemangku mandate cabang olahraga untuk mengelola KONI provinsi Lampung mempunyai tanggungjawab pada pembinaan cabang olahraga secara makro, namun kalau sudah teknis tentunya urusan pelatih dan Pembina cabor masing-masing. Kami tidak akan turut campur,” ungkap Taufik kepada media ini Rabu, 23 Juli 2025.

Salah satu persoalan yang muncul saat ini adalah masalah tempat latihan, dimana dua stadion yang ada di Bandarlampung saat ini dipakai untuk tim sepakbola Liga 1, Bhayangkara FC.
Stadion Sumpah Pemuda sebagai home base dan stadion Pahoman sebagai tempat latihan.

Dampaknya, saat kejuaraan daerah (Kejurda) Atletik 2025, beberapa nomor disiplin lempar tidak dapat dilaksanakan, karena harus menggunakan lapangan rumput, sementara nomor lari yang memalai lintasan mengelilingi lapangan bisa dilaksanakan.

Nomor yang tidak bisa dilaksanakan pada Kejurda itu antara lain Lempar Lembing, Lempar Cakram, Lontar Martil, Tolak Peluru.

Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwa KONI provinsi Lampung dalam waktu dekat bersama Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Provinsi Lampung akan mencoba mencari lapangan alternative yang dapat digunakan untuk latihan Atletik terutama nomor-nomor Lempar, Lontar dan Tolak Peluru.

“Kami akan segera mencoba menjajaki kerjasama dengan beberapa pihak yang memiliki lapangan, termasuk beberapa perguruan tinggi di Bandarlampung. Sementara bisa kita pinjam pakai untuk latihan. Sementara belum ada lokasi pasti yang direncanakan untuk pembangunan lapangan atletik khusus.” Katanya.

Atletik, tambah Taufik, cabang olahraga perorangan yang memiliki banyak nomor pertandingan, dan memungkinkan ada satu atlet meraih lebih dari stau medali.

“Maka dari itu, mulai saat ini kami concern pada pembinaan nomor perorangan salah satunya Atletik, disamping beberapa cabang olahraga Beladiri. Ini sebuah pekerjaan rumah yang besar untuk kita semua, bagaimana bisa memacu prestasi melalui cabor-cabor yang selama ini memiliki kans besar mendulang medali,” ungkapnya.

Taufik mengajak semua elemen yang terkait bergerak bersama untuk mencapai satu tujuan yang sama.

“Mari kita bersinergi untuk meraih sebuah prestasi yang kita inginkan. Kita harus bersatu dan bersama-sama bekerja keras. Lupakan ego sektoral masing-masing. Karena itu sudah tidak jamannya lagi. Kita bangkit bersama, kita bangun prestasi bersama, Insha Allah kita bisa,“ tambahnya.

Taufik terus mengingatkan agar semua Pembina juga terus membina atlet usia muda, sebagai penerus estafet para seniornya. “Pembinaan harus terberkesinambungan dan regenerasi tetap harus dilakukan bersama-sama. Sekali lagi, kalau kita bersama-sama, bisa,” katanya. (don/fer)

Red

Komentar